Di negeri nan subur di tanah leluhur Nusantara bukan Antah
Berantah, kepercayaan kepadaNya yang tertua
Hindu namanya. Agama Hindu salah satu agama yang boleh dikatakan
berdaulat / diakui serta diayomi oleh pemerintah NKRI dari sejak nguni. Dari
ribuan pulau/kepulauan yang jadi
wilayahnya NKRI, di tanah Bali agama Hindu itu dominan dan acap di katakan
merupakan Majapahit yang terakhir. Umat / penganut Hindu neng tanah Bali
merupakan umat yang benar-benar setia kepada agama. Aneka bukti nyata
tersajikan dengan jelas : bagaimana mereka pada hari-hari raya keagamaan, saat
piodalan-piodalan , melaksanakan ajaran-ajaran agamanya, menghaturkan widhi
wedana, muspa, memendet, ngerejang, metirta,
serta yang lainnya.
Semua acara-acara diatas bernuansa kebudayaan relegius,
memang tiada terbantah nyaris semuanya terlakoni berdasarkan gugon tuwon menuruti kebiasaan / dresta semata, walau
demikian adanya sebuah ketaatan berdisiplin nan tinggi mesti dipuji. Umat Hindu
itu memang taat akan ajaran agamanya, diantaranya yang tidak pernah mereka
lewatkan saat-saat ritual keagamaan ada yang namanya “muspa”, yang harus dilakukan dengan yang namanya
wahya (gerak dan sikap lahir), dan adyatmika (sikap bathin yang benar misalnya tenangnya
hati kala muspa).
Sebelum muspa/sembahyang tentu ada persiapannya (
langkah-langkahnya ) misalnya : asuci
laksana contohnya mandi keramas, serta berpakaian bersih dan sopan (tidak perlu
mewah/mahal). Pakaian untuk muspa/sembahyang itu memang ada syaratnya : yang
paling penting adalah bersih. Dalam pada itu hendaknya diperhatikan juga,
keseimbangan antara kerapian pakaian dengan rasa badan. Jelasnya usahakan
pakaian yang rapi sesuai norma kesopanan, jangan terlalu mengganggu perasaan
badan contohnya : jangan sampai napas
merasa sesak, gerakan terasa kaku terbelenggu. Merapikan pakaian jangan sampai
mengganggu rasa nikmatnya badan, berpakaian yang semata-mata mengutamakan
keindahan acap mengganggu badan, sabuk/ikat pinggang yang terlalu mengikat erat
tubuh ( demi indahnya ) amat mengganggu pernapasan. Sekali lagi, bersih rapi
sopan tanpa mengganggu rasa badan.
Semoga dengan demikian kala muspa, hati bertemu denganNya yang
disembah.-
No comments:
Post a Comment