Monday, September 9, 2013

Kita pelihara indria kita (Hindu)



Sejatinya, tidak ada satu perbuatanpun di dunia ini yang dilaksanakan oleh seseorang yang bebas dari keinginan, karena apapun yang dilakukan manusia adalah di dorong oleh rasa keinginan. Dan sesungguhnya juga orang paling tangguh di dunia ini adalah orang yang tidak punya keinginan. Namun tidaklah mungkin atau serasa mustahil ada orang yang hidup di atas dunia ini tidak punya keinginan, karena untuk tidak punya keinginan itu juga merupakan suatu keinginan pula.

Agama Hindu mengajarkan, agar para umatnya mengendalikan keinginan dalam mencapai tujuan mulia, bukan dengan tidak punya keinginan  manusia bisa hidup di dunia ini. Hidup ini harus dengan mengendalikan keinginan, indria itu hendaknya dipelihara agar sehat dan berfungsi sempurna sebagaimana alamnya. Kesempurnaan indria hendaknya berada di bawah kendali kecerdasan pikiran  serta kesadaran budhi. Dengan demikian penyaluran kesucian atman  dalam prilaku nyata akan memperoleh suatu media yang baik.

Keinginan itu tiada ubahnya pisau bermata dua, karena keinginan itu  manusia bisa hidup sejahtra, bahagia, bahkan bisa mencapai sorga, dan karena keinginan pula manusia hidup menderita, penuh dosa, dan akhirnya masuk neraka. Maka dari itu, setiap ada keinginan indria yang muncul, tariklah nafas guna merenungkan apa dorongan keinginan itu baik dan benarkah untuk dijalankan. Kedepankanlah analisa rasional dengan merujuk pada ilmu yang terkait dengan munculnya keinginan itu. Apakah nafsu yang muncul itu dapat dibenarkan, lalu pertimbangkan juga akibat yang akan timbul jika nafsu itu dilaksanakan. Kalau dorongan nafsu keras menggelora dalam diri, tapi berdasarkan pertimbangan ilmu yang terkait menyatakan tidak baik serta akibat yang ditimbulkan juga tidak baik maka mesti dilakukan dorongan spiritual dan pertimbangan yang rasional guna melawan dorongan nafsu  itu. Kita semua tahu, tidak ada musuh yang lebih hebat dari musuh yang ada dalam diri sendiri, inilah sejatinya merupakan pekerjaan yang paling berat dalam hidup yakni “menguasai diri sendiri”. Ada tujuh hal yang nyata-nyata dapat membuat orang mabuk / gelap hati  ; indah rupa (cantik/tampan), pintar berilmu, kaya, muda, bangsawan, air nira (minuman keras) dan keberanian, memang pada dasarnya ketujuh hal itu adalah merupkan hal yang positip. Seandainya, tidak  waspada mengendalikan keinginan, ketujuh hal itu dapat menyebabkan orang menjadi mabuk, misalnya sombong dan membanggakan diri. Sang Mahardika, demikian sebutan bagi mereka yang tidak mabuk atau tidak gelap hati karena tujuh hal tersebut. ( orang yang merdeka ). Kalau sampai mabuk karena sukses, itu sudah merupakan awal dari kegagalan, makanya sukses lantaran meraih sesuatu mesti tetap waspada karena itu berpotensi membuat orang lupa diri bisa membawa orang kehilangan sahabat dan kesadaran rohani.----


Sumber : bali post 25-8-2013.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini