Saturday, August 24, 2013

Potret hitam putih, “Bali”



Ubud Siang hari... Turis lalu lalang, Konon msyarakat Bali Sejahtera. Namun ditempat dan waktu yang sama, pengemis menjajakan belas kasihan.





Nusa Dua siang hari... Turis mengobok-obok kolam renang, Konon mensejahterakan Pegawai Hotel. Namun diwaktu yang sama, dibeberapa kabupaten, desa-desa terpencil, masarakat menjerit kekurangan air.

Kuta Siang hari... jalanan dipenuhi Turis, menengok-nengok artshop yang memamerkan kerajinan tangan, konon Bali diuntungkan. Namun ditempat lain, diwaktu yang sama, pengusaha kecil, si pemasok barang kerajinan mengeluhkan tak dibayar.

Sukawati Siang hari... Turis suka-suka memotret, Budaya Bali diagungkan, konon dipandang oleh internasional. Namun dalam waktu yang bersamaan, tempat suci dijual.

Ceking Siang hari... Turis jalan-jalan, naik turun pematang, konon subak dipuji. Namun ditempat lain, petani dijerumuskan oleh pajak tinggi.

Lovina siang hari... Lumba-lumba menari di air, turis menawarkan dolar, konon penjual paker wisata disejahterakan. Ditempat lain, Laut mau ditimbun.

Sumber : sebuah status FB, akun  Wayan Martino


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini