Friday, April 19, 2013

Untuk yang mengikuti “Prabowo Subianto”



·         Assalamualaikum Wr. Wb. Shalom. Om Swastiastu. Namo Buddhaya. Salam Indonesia Raya.

Para sahabat sekalian yang saya hormati dan saya banggakan, dimanapun engkau berada.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal khusus kepada sahabat yang mendaftar menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan kepada sahabat yang mempunyai saudara, kerabat, atau kawan yang mendaftar menjadi bacaleg Gerindra. untuk tingkat DPR RI, tingkat DPRD Provinsi atau tingkat DPRD Kabupaten / Kota.


*** Rapatkan Barisan untuk Indonesia Raya ***

Saudara-saudara sekalian, pertama saya ingin ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas antusiasme dan semangat saudara dalam mengikuti proses pendaftaran dan wawancara bacaleg dari Gerindra. Antusiasme dan semangat saudara adalah sebuah kehormatan bagi saya dan para kader Gerindra.

Antusiasme dan semangat saudara menunjukkan, kalau saudara-saudara percaya, bahwa Gerindra mempunyai niat yang baik dan tulus untuk memperbaiki kehidupan negara dan bangsa Indonesia yang kita cintai bersama. Ini juga berarti bahwa saudara tertarik dengan gagasan-gagasan, nilai-nilai dan pendirian Partai Gerindra.

Saudara-saudara sekalian, tantangan yang kita hadapi untuk membela kepentingan bangsa dan kepentingan rakyat Indonesia tidak ringan. Negara sebesar kita, bangsa sekaya kita, begitu banyak pihak yang ingin menghambat dan mengkerdilkan.

Karena itu, setiap ada usaha dari pihak yang ingin menjaga dan mengamankan kekayaan nasional bangsa kita, yang ingin menggunakan kekayaan nasional sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia akan selalu menghadapi perlawanan dan pertentangan oleh kaum komprador dan kaum koruptor. Komprador artinya adalah anak bangsa sendiri yang rela dan tega menjual kepentingan bangsa dan rakyatnya sendiri demi keuntungan dan kepentingan pribadi serta keluarganya saja.

Ini adalah fenomena sejarah ratusan tahun. Dan ini tidak terjadi hanya di negara kita. Semua negara dan semua bangsa selalu mengalaminya. Sejarah kolonialisme dan imperialisme ribuan tahun mengajarkan hal ini.

Bangsa yang lemah sering diinjak, dijajah dan kekayaannya dirampas oleh bangsa yang kuat. Bangsa menjadi lemah ketika elit bangsa tersebut tidak teguh, tidak tangguh, tidak berani, tidak percaya diri, tidak rela berkorban, tidak jujur, tidak setia kepada rakyatnya sendiri.

Ini adalah pelajaran yang dapat kita petik dari sejarah. Karena itu saya anjurkan kepada sahabat untuk selalu belajar sejarah. Mereka yang tidak mau belajar dari sejarah akan dihukum oleh sejarah. Mereka yang tidak mau belajar dari sejarah akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama yang pernah dilakukan oleh pendahulu-pendahulunya.

Kalau dahulu nenek moyang kita dijajah oleh bangsa lain, masa kita terus dijajah sekarang?

Penjajahan yang terjadi sekarang memang dengan bungkus, dengan baju yang baru. Sekarang kita boleh punya bendera sendiri, kita punya lagu kebangsaan kita sendiri, tetapi marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri, marilah kita belajar dari lingkungan kita sendiri, marilah kita lihat gunakan mata kita sendiri, gunakan telinga kita, gunakan akal kita, gunakan hati kita.

Lihatlah, apakah kita benar-benar tuan di negeri sendiri? Apakah kita benar-benar tuan di rumah kita sendiri? Ataukah kita sebenarnya sudah menjadi tamu di tanah tumpah darah kita sendiri? Apakah kita akan terus menonton bangsa lain menjadi kaya karena kekayaan kita, dan kita tetap hidup miskin?

Sekali lagi saudara-saudara, saya tidak menganjurkan kita benci atau curiga dengan bangsa lain. Saya hanya mengungkapkan ini fenomena sejarah. Justru kita harus belajar dari bangsa lain. Kita harus bersahabat dengan mereka. Yang saya ingin gugah adalah elite bangsa kita sendiri. Yang ingin saya gugah adalah pemimpin-pemimpin bangsa kita sendiri. Yang ingin saya gugah adalah anak-anak pintar bangsa Indonesia sendiri.

Kalau bukan kita yang menjaga rakyat kita, kalau bukan kita yang membela kepentingan bangsa kita, siapa lagi? Ini fenomena sejarah manusia.

Karena itu, tugas yang ada di hadapan Gerindra sangat berat. Kita ingin memimpin transformasi bangsa. Karena itu kita perlu putra-putri terbaik memperkuat barisan kita, terutama dalam pemilihan umum yang akan datang.

Malam ini, saya telah menandatangani daftar caleg sementara Gerindra untuk Pemilu 2014. Nama-nama putera dan puteri terbaik bangsa yang ada di daftar caleg Gerindra, sudah mulai dihubungi untuk segera melengkapi persyaratan dokumen yang dibutuhkan oleh KPU.

Bagi saudara-saudara atau kerabat saudara-saudara yang belum berhasil terpilih dan terseleksi untuk bergabung dalam daftar caleg Gerindra untuk pemilihan umum 2014, saya benar-benar memohon dengan sangat, janganlah saudara terlalu kecewa. Janganlah saudara terlalu sedih.

Gerindra hanya punya tempat untuk 560 nama putera dan puteri terbaik bangsa untuk maju di tingkat nasional. Di tingkat provinsi, jumlah tempat yang kita miliki pun terbatas. Demikian pula di tingkat kabupaten dan kota. Hasrat saudara yang begitu besar, saya dan seluruh unsur pimpinan Gerindra sangat hormati dan kami berterimakasih.

Keputusan yang telah saya ambil pasti tidak akan memuaskan semua pihak. Pasti diantara saudara ada yang kecewa. Kecewa kepada saya. Kecewa kepada Gerindra. Itulah resiko yang harus saya hadapi sebagai pimpinan.

Saudara-saudara, percayalah, bahwa niat saya hanya setulus-tulusnya untuk kepentingan bangsa dan negara. Kami butuh putra putri yang terseleksi, yang terkuat, untuk bersama-sama bersama kita melakukan transformasi bangsa.

Saya lakukan ini bukan untuk mencari jabatan. Saya bersumpah kepada Allah SWT, disaksikan oleh sekian juta sahabat di halaman Facebook ini. Tidak ada sedikit pun saya mengejar jabatan demi kepentingan pribadi. Saya semata-mata melakukan ini untuk membela kepentingan bangsa dan negara, dengan nafas, dengan tenaga, dengan kemampuan yang saya miliki.

Karena itu, karena kita sangat membutuhkan kekuatan besar, saya membutuhkan keikutsertaan saudara-saudara dalam perjuangan kita bersama. Jangan tinggalkan saya dan Gerindra.

Mungkin saat ini saudara belum bisa berjuang sebagai calon anggota legislatif. Kami membutuhkan perkuatan di Dewan Pakar Gerindra. Kami butuh tenaga-tenaga ahli.

Dalam waktu dekat kami akan menyusun suatu institusi partai yang kami sebut sebagai BAPPILU, Badan Pemenangan Pemilihan Umum dengan segala unit-unit dibawahnya. Kami butuh putra-putra dan putri-putri terbaik bangsa untuk memperkuat perjuangan ini. Kami butuh relawan-relawan yang mau berjuang memperbaiki bangsa kita.

Saudara-saudara sekalian, keadilan dan kemakmuran tidak pernah jatuh dari langit. Kita mendapat ajaran dari agama kita masing-masing bahwa setiap umat menentukan nasibnya sendiri. Bagi umat Islam, kita mengenal suatu ayat yaitu Ar-Ra'd ayat 11. Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum manakala kaum tersebut tidak mau mengubah nasibnya sendiri.

Saudara-saudara, kalau kita terpuruk, kalau negara kita dilanda pemerintahan yang lemah dan korup, kalau kita mengalami kemerosotan karena tidak ada pembangunan yang berarti di negara kita, kondisi ini adalah salah kita sendiri.

Tugas Gerindra bukan hanya sekedar cari kursi di parlemen, bukan sekedar cari suara. Sekali lagi saya tegaskan, kita ingin memimpin transformasi bangsa. Kita ingin membawa Indonesia ke tempat yang sepantasnya ditempati oleh bangsa Indonesia. Negara ke-empat terbesar di dunia, ekonomi ke 7 di dunia.

Rakyat Indonesia harus sejahtera, makmur, aman, adil, terhormat, berdaulat, berdiri diatas kaki kita sendiri, tidak minta-minta ke bangsa lain, tidak memohon belas kasihan bangsa lain, tidak diejek bangsa lain, tidak berharap bantuan bangsa lain. Tidak mengganggu bangsa lain, tetapi tidak mau didikte oleh bangsa lain. Tidak mau disuruh-suruh oleh bangsa lain. Tidak mau diinjak-injak oleh bangsa lain.

Saudara-saudara sekalian, khususnya bagi mereka yang mungkin kecewa tidak terpilih dalam daftar caleg Gerindra di Pemilu 2014 - saya sampaikan, perjuangan kita besar. Semua unsur harus bersatu. Sekali lagi saya mohon jiwa besar saudara. Teruslah bergabung bersama saya dan bersama Gerindra.

Kita akan susun upaya dan kiat untuk mengorganisir kekuatan kita. Upaya-upaya dari kaum komprador dan kaum koruptor untuk mengakal-akali rakyat Indonesia, saya percaya bisa kita kalahkan dengan kekuatan rakyat.

Sejarah manusia mengajarkan, "you can fool some of the people all of the time, and all of the people some of the time, but you cannot fool all of the people all of the time".

Saya suka mengutip kata-kata ini, karena mungkin seluruh rakyat bisa dibohongi pada suatu waktu tertentu. Tetapi hey... kalau kau tidak mau mengubah nasibmu, janganlah kau kecewa kalau kau terus dalam keadaan tidak berdaya, dan kekayaan bangsa, kekayaan kau hanya dinikmati oleh segelintir orang, orang-orang yang kita tidak tahu siapa, dan entah tinggal di negara mana.

Demikian surat terbuka saya pada kesempatan ini. Sekali lagi tetap semangat, tetap cintai negaramu bangsamu.

Kalau bukan kita yang mencintai negara kita, siapa lagi? Apakah kita akan berharap orang lain cinta akan bangsa Indonesia. Janganlah kita mengira untuk sedetikpun orang lain akan kasihan kepada kita. Janganlah kita menjadi bangsa yang selalu tergantung dengan bangsa lain, bangsa yang bergantung kepada belas kasihan bangsa lain.

Saudara-saudara sekalian, bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah, bangsa yang rendah hati, bangsa yang selalu suka bergaul dengan orang lain.

Tetapi kita juga tidak boleh menutup diri kita dari kenyataan bahwa memang kadang-kadang bangsa kita punya rasa rendah diri yang teramat besar. Tidak percaya dengan kekuatan bangsa sendiri, tidak potensi kita sendiri, tidak percaya dengan kemampuan sendiri, tidak percaya dengan kepintaran orang-orang Indonesia sendiri, tidak percaya dengan kearifan pemimpin-pemimpin kita sendiri.

Ini yang harus berobah. Karena itu bagi kalian yang belum terpilih menjadi caleg, mohon jangan terlalu kecewa. Perjuangan masih panjang. Tantangan, gangguan, hambatan dan ancaman di hadapan kita sangat besar. Tidak mungkin, tantangan-tantangan ini dapat kita atasi tanpa semangat dan kekuatan besar pula dari seluruh unsur rakyat Indonesia.

Rapatkan barisan, bulatkan tekad, kobarkan semangat kebangsaan. Jadilah pandu ibumu yang gagah berani, setia sejati, tangguh jiwanya, tangguh badannya untuk Indonesia Raya.

Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?

Ragunan, Jakarta Selatan, 19 April 2013.

Sahabatmu,

Prabowo Subianto

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini