Karena efek rumah kaca semakin
terasa, maka tidaklah heran kita semua telah merasakannya dari hari ke hari
panasnya cuaca / matahari semakin menyengat. Cuaca panas bukan hanya dapat
menyebabkan biang keringat, dan infeksi saluran pernafasan namun juga beresiko
menjadi penyebab stroke.
Udara panas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi , bahkan pingsan,
dan inilah yang menyebabkan terjadinya heat stroke yang menjadi ancaman serius
karena dapat berakibat kematian atau kecacatan fatal. Heat stroke biasa terjadi
di lingkungan yang suhunya tinggi pada awalnya menyebabkan dehidrasi lalu
pingsan. Umumnya kondisi ini terjadi di daerah panas yang kelembabannya rendah
kayak di Saudi Arabia, mereka yang berada di sana tidak berkeringat, karena
kenringatnya menguap sehingga dia dehidrasi dan pingsan. Namun kita di
Indonesia, keringat kita banyak makanya kita haus, sehingga heat stroke jarang
terjadi.
Kalau cuaca panas di Indonesia tidak
secara langsung menyebabkan stroke, atau menyebabkan pemecahan pembuluh darah,
namun hanya sebagai pemicu pembuluh darah yang sudah menyempit karena dehidrasi
menjadi tersumbat. Faktor risiko terjadi stroke ini diantaranya penderita
hipertensi, diabetes, obisitas, serta kadar lemak darah yang tinggi dan untuk
usia yang rentan mengalami penyakit penyakit stroke pada umumnya adalah usia
dewasa. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan, dengan mengendalikan faktor
resiko misalnya : jika diabetes agar diturunkan kadar gulanya, hipertensi agar
diturunkan tekanan darahnya, dan jika kadar lemak darah juga harus diturunkan kadar kolesterol dengan
cara menjaga makanan, diet, dan olah raga.---
No comments:
Post a Comment