Saturday, April 27, 2013

Kain yang itu dari Bali, budayane Bali



Kain tenun rangrang demikian nama yang disandangnya, nyaris pernah punah karena terkendala pemasaran, kain tenun rangrang adalah kain khas Nusa Penida, Kelungkung, Bali.  Para peminat kain tenun khas Bali akhir-akhir ini mulai meliriknya lagi, pesananpun kini mulai mengalir baik dari Bali maupun dari Jawa.

contoh "kain tenun rangrang"

Selama ini masyarakat Bali umumnya hanya mengenal kain tenun gringsing,  kain songket maupun kain endek. Sesungguhnya di Bali selain kain-kain itu ada juga kain tenun yang bernama kain tenun rangrang, kalau saja kain ini dikelola pemasarannya dengan baik, bukan tidak mungkin keberadaannya bisa sejajar dengan kain tenun lain yang telah populer di Bali. Permintaan berbagai jenis kain tenun rangrang belakangan meningkat hingga 100%, terutama pesanan dari pasar lokal di Bali dan Jawa.  Kain ini memiliki keunggulan warna natural yang lumayan beragam dan menarik, sehingga menarik minat konsumen. Umumnya kain tenun rangrang memiliki hanya dua warna khas warna alam dan warna kimia, warna inilah yang tetap kental dengan nuansa tradisional seperti biru tua dan coklat muda. Namun perkembangan motif dari masing-masing perajin kian meningkat, sehingga kini menjadi lebih variatif. Kain ini hingga kini masih diproduksi secara manual, memakai bahan-bahan yang alami bukan memakai mesin penenun. Umumnya ciri khas kain tenun rangrang kentara misalnya warnanya cerah, banyak corak, misalnya : rangrang wajik, bianglala, dan tucukan (motif garis), dan motif yang paling diminati pasar adalah wajik dan bianglala.—


Sumber : bali post  26/4/2013.


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini