Sunday, April 28, 2013

40% kematian pada penderita HIV, karena infeksi TB.



Yang namanya penyakit tuberkulosis (TB) telah banyak orang yang mengenalnya, penyakit ini lebih familiar dengan sebutan TBC. Di masyarakat identik dengan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya batuk-batuk lama, dengan kondisi penderita yang kurus dan terdapat pada lingkungan yang kotor atau pada masyarakat golongan menengah kebawah. Namun hal ini amat perlu kiranya untuk diluruskan, TB/TBC bukanlah penyakit untuk golongan tertentu, setiap orang dapat terkena penyakit ini.

TB adalah penyakit akibat infeksi kuman mikobakterium tuberculosis yang punya sifat sistemik (menyeluruh) sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi tersering di paru, yang umumnya merupakan lokasi infeksi primer. Tapi tidak jarang ditemukan adanya infeksi kuman ini pada selaput otak, tulang, dan saluran kelenjar limpe. Penyakit yang kuman penyebabnya ditemukan pada tahun 1882 oleh Robert Koch dan obat-obatnyapun kini telah ditemukan, hingga kini masih menjadi momok di masyarakat. Secara epidemiologi. Kecenderungan peningkatan angka insiden TB kian mengkhawatirkan, terutamanya terjadi pada negara-negara berkembang dengan populasi yang padat serta tingkat penghasilan rendah. Karena perubahan prilaku, atau pola populasi masyarakat sampai kian meningkatnya infeksi HIV. Mengapa terkait HIV?

Ini karena TB/TBC berhubungan dengan daya tahan tubuh seseorang. orang dengan imunitas atau daya tahan tubuh yang menurun akan lebih mudah terkena TB, sedangkan HIV adalah penyakit yang menyerang sistim kekebalan tubuh seseorang. Data statistik menunjukkan sekitar 40% kematian pada penderita HIV dikarenakan infeksi TB/TBC yang menyertainya. TBC terbanyak menyerang usia produktif, secara ekonomi hal ini amatlah merugikan karena para penderita TBC, sadar atau tidak akan mengalami penurunan produktivitas dalam hidup.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini