Diperkirakan satu orang ibu meninggal setiap jam akibat
kehamilan, bersalin, nifas, dan 400 bayi meninggal setiap jamnya. Sebagian
besar kematian bayi disebabkan karena
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kesulitan bernafas saat lahir 56% kala usia 0 s.d 28 hari.
Sedangkan kematian bayi pada usia 1 s.d 12 bulan disebabkan oleh diare, dan
pneumonia, makanya “mari kita dukung persalinan dapat ditolong oleh tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan).
Pertolongan persalinan harus di tolong oleh tenaga kesehatan
di fasilitas kesehatan, dengan tujuan menurunkan kesakitan dan komplikasi
persalinan, memberikan pelayanan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi,
memberikan kenyamanan keamanan serta keselamatan kepada ibu hamil,bersalin, dan
nifas.
Smua orang tahu jika seorang wanita tengah melangsungkan
persalinan, tidak berlebihan bila dikatakan
si wanita tengah menghadapi maut orang Bali bilang “ megantung bok
ekatih “. Dikatakan demikian karena persalinan itu banyak bahayanya : bayi
tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulai mulas, keluar darah dari jalan
lahir sebelum melahirkan, tali pusat, tangan dan kaki bayi keluar terlebih
dahulu dari jalan lahir, tidak kuat mengejan, mengalami kejang-kejang, air
ketuban keruh dan berbau, air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa
mulai mulas, setelah bayi lahir ari-ari tidak keluar, pendarahan setelah bayi
lahir.
Semoga tidak menjadi kehendakNya, yang mesti dilakukan jika
salah satu tanda bahaya diatas terjadi : Segera hubungi tenaga medis kesehatan
(dokter, bidan,atau tenaga para medis), ibu harus segra dibawa ke fasilitas kesehatan
terdekat, usahakan agar ibu tetap tenang, suami atau keluarga menyiapkan
orang-orang calon pendonor darah, menyiapkan ambulance desa sesuai
karakteristik transportasi daerah, bagi yang tidak memiliki jaminan kesehatan
apapun bisa memanfaatkan “Jampersal”.
No comments:
Post a Comment