Kalau ibaratnya ada sejumlah sinar di dunia ini, dan pulau –
pulau itu ibarat permata yang berjejer serta bersinar. Sinar pulau Dewata
memang selalu menarik perhatian semua orang, termasuk para investor. Para
investor lokal dan internasional, seakan-akan berburu dan berebut menanamkan
investasinya di tanah Bali. Sebagai resikonya, tidak pelak lagi tanah – tanah
di Bali banyaklah yang dicaplok investor. Efek nyata yang timbul, harga tanahpun
membubung tinggi, yang jelas andil para calo amat berperan ( calo tanah dan
calo investor ). Pendatang dari pulau lain untuk mengadu nasib di Bali juga
kian banyak dari tahun ke tahun, mungkin Bali masih terkatagori aman bagi
mereka walaupun pernah ada ceritra tentang Bom Bali satu dan Bom Bali dua.
Nyata terjadi, dan banyak orang yang menyadari tanah di Bali semakin lama
semakin sedikit yang menjadi milik orang asli Bali. Karena Apa ? Janganlah
tidak percaya pada suatu fakta “ Orang
Bali jual tanah beli bakso, sedangkan teman dari sebrang jual bakso beli tanah”
.....ironis memang !!
Investor, investasi....maka saking ramenya diantara mereka
ada juga yang bodong. Muncul investasi bodong tiada lepas karena Bali merupakan
daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi. Fakta berkata, peredaran uang di Bali
lumayan tinggi lantaran ekonomi yang lumayan bagus. Hal inilah yang menjadi
incaran para pelaku penipuan. Nyata nampak kurangnya sosialisasi tentang
investasi yang legal kepada masyarakat. Hendaknya para masyarakat diberikan
pemahaman tentang investasi, memang tak ada ceritra investasi yang dapat memberikan keuntungan
besar tanpa resiko yang besar.
No comments:
Post a Comment