Sunday, March 17, 2013

Yang ironis terjadi di Bali


Kalau ibaratnya ada sejumlah sinar di dunia ini, dan pulau – pulau itu ibarat permata yang berjejer serta bersinar. Sinar pulau Dewata memang selalu menarik perhatian semua orang, termasuk para investor. Para investor lokal dan internasional, seakan-akan berburu dan berebut menanamkan investasinya di tanah Bali. Sebagai resikonya, tidak pelak lagi tanah – tanah di Bali banyaklah yang dicaplok investor. Efek nyata yang timbul, harga tanahpun membubung tinggi, yang jelas andil para calo amat berperan ( calo tanah dan calo investor ). Pendatang dari pulau lain untuk mengadu nasib di Bali juga kian banyak dari tahun ke tahun, mungkin Bali masih terkatagori aman bagi mereka walaupun pernah ada ceritra tentang Bom Bali satu dan Bom Bali dua. Nyata terjadi, dan banyak orang yang menyadari tanah di Bali semakin lama semakin sedikit yang menjadi milik orang asli Bali. Karena Apa ? Janganlah tidak percaya pada suatu fakta  “ Orang Bali jual tanah beli bakso, sedangkan teman dari sebrang jual bakso beli tanah” .....ironis memang !!


Investor, investasi....maka saking ramenya diantara mereka ada juga yang bodong. Muncul investasi bodong tiada lepas karena Bali merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi. Fakta berkata, peredaran uang di Bali lumayan tinggi lantaran ekonomi yang lumayan bagus. Hal inilah yang menjadi incaran para pelaku penipuan. Nyata nampak kurangnya sosialisasi tentang investasi yang legal kepada masyarakat. Hendaknya para masyarakat diberikan pemahaman tentang investasi, memang tak ada ceritra  investasi yang dapat memberikan keuntungan besar tanpa resiko yang besar.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini