Demam chikungunya dikenal juga
dengan nama flu tulang. Penyakit ini tergolong penyakit musiman karena
pendiritanya akan bertambah di kala musim hujan. Air akan tergenang di mana-mana kala musim
hujan, disanalah berbagai jenis nyamuk berkembang. Chikungunya berasal dari
kata swahili, bahasa Makonde (Afrika) yang berarti membungkuk. Penyeban
Chikungunya adalah virus chikungunya. Perantara penyakit ini adalah nyamuk
aedes aegypti dan aedes albopictus yang telah terinveksi virus chikungunya.
Semua kalangan usia dapat terjangkit penyakit ini,dari anak-anak, dewasa maupun
yang lanjut usia.
Tanda dan gejala terkena
chikungunya mirip dengan deman berdarah,
misalnya deman tinggi, menggigil, sakit kepala, mual-muntah, sakit perut, dan
pembengkakan kelenjar leher. Keadaan ini rata-rata berlangsung lima hari,
sehingga chikungunya disebut juga deman lima hari. Setelah itu akan timbul rasa
ngilu dan nyeri pada semua sendi, seperti lutut, siku, pergelangan, jari-jari tangan dan kaki. Selanjutnya muncul
bintik-bintik kemerahan diseluruh tubuh tanpa rasa gatal, serta bengkak
kemerahan pada sendi, bila sendi digerakkan terasa nyeri yang teramat hebat.
Berikutnya kelumpuhanlah yang akan dialami si penderita namun sifatnya hanya
sementara. Ini disebabkan rasa sakit pada sendi jika digerakkan, apa lagi bila
berjalan. Untuk mengurangi rasa sakit itu penderita disarankan untuk tidur
dengan cara membungkukkan badannya, dengan jari tangan dan kaki menekuk. Sakit
ini akan berlangsung 2 s.d 12 hari, kemudian penderita akan sembuh sendiri.
Namun penderita akan masih merasakan nyeri sendi yang dapat berlangsung
berminggu-minggu , berbulan-bulan, bahkan ada yang bertahan beberapa tahun.
Kelumpuhan pada chikungunya bersifat sementara, ketika pembengkakan menghilang rasa nyeri juga hilang sehingga
penderita bisa menggerakkan sendinya.
Hingga saat ini belum ada obat
yang spesifik dan belum juga ditemukan vaksin guna mencegahnya. Pada umumnya si
penderita akan sembuh sendiri, pengobatan yang diberikan hanya bersifat
simtomatis dan suportif seperti mengobati gejalanya dengan obat penurun panas,
anti nyeri, anti bengkak, dan vitamin. Pengobatan suportif seperti peningkatan
daya tahan tubuh dengan makan makanan
bergizi, buah-buahan segar, banyak minum air putih, dan cukup istirahat.
Chikungunya tidak menyebabkan kematian seperti demam berdarah, makanya pada
chikungunya tidakm terjadi pendarahan yang hebat dan shock.
Sumber :
Bali post 15022013.-
No comments:
Post a Comment