Sunday, February 17, 2013

Demam lima hari



Demam chikungunya dikenal juga dengan nama flu tulang. Penyakit ini tergolong penyakit musiman karena pendiritanya akan bertambah di kala musim hujan.  Air akan tergenang di mana-mana kala musim hujan, disanalah berbagai jenis nyamuk berkembang. Chikungunya berasal dari kata swahili, bahasa Makonde (Afrika) yang berarti membungkuk. Penyeban Chikungunya adalah virus chikungunya. Perantara penyakit ini adalah nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus yang telah terinveksi virus chikungunya. Semua kalangan usia dapat terjangkit penyakit ini,dari anak-anak, dewasa maupun yang lanjut usia. 


Tanda dan gejala terkena chikungunya  mirip dengan deman berdarah, misalnya deman tinggi, menggigil, sakit kepala, mual-muntah, sakit perut, dan pembengkakan kelenjar leher. Keadaan ini rata-rata berlangsung lima hari, sehingga chikungunya disebut juga deman lima hari. Setelah itu akan timbul rasa ngilu dan nyeri pada semua sendi, seperti lutut, siku, pergelangan,  jari-jari tangan dan kaki. Selanjutnya muncul bintik-bintik kemerahan diseluruh tubuh tanpa rasa gatal, serta bengkak kemerahan pada sendi, bila sendi digerakkan terasa nyeri yang teramat hebat. Berikutnya kelumpuhanlah yang akan dialami si penderita namun sifatnya hanya sementara. Ini disebabkan rasa sakit pada sendi jika digerakkan, apa lagi bila berjalan. Untuk mengurangi rasa sakit itu penderita disarankan untuk tidur dengan cara membungkukkan badannya, dengan jari tangan dan kaki menekuk. Sakit ini akan berlangsung 2 s.d 12 hari, kemudian penderita akan sembuh sendiri. Namun penderita akan masih merasakan nyeri sendi yang dapat berlangsung berminggu-minggu , berbulan-bulan, bahkan ada yang bertahan beberapa tahun. Kelumpuhan pada chikungunya bersifat sementara, ketika pembengkakan  menghilang rasa nyeri juga hilang sehingga penderita bisa menggerakkan sendinya.


Hingga saat ini belum ada obat yang spesifik dan belum juga ditemukan vaksin guna mencegahnya. Pada umumnya si penderita akan sembuh sendiri, pengobatan yang diberikan hanya bersifat simtomatis dan suportif seperti mengobati gejalanya dengan obat penurun panas, anti nyeri, anti bengkak, dan vitamin. Pengobatan suportif seperti peningkatan daya tahan tubuh  dengan makan makanan bergizi, buah-buahan segar, banyak minum air putih, dan cukup istirahat. Chikungunya tidak menyebabkan kematian  seperti demam berdarah, makanya pada chikungunya tidakm terjadi pendarahan yang hebat dan shock.


Sumber :  Bali post 15022013.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini