Ida Ayu Made
Purnamaningsih, bali post 17012013.-
Tat Twam Asi sangat indah di dengar dan
diucapkan, namun amatlah sulit untuk dilaksanakan dalam kehidupan keseharian
kita. Tat Twam Asi berarti aku adalah
kamu, pengertian yang begitu sederhana. Segala sesuatu yang dilakukan untuk
menyakiti hati orang lain, itu juga
menyakiti hati kita. Segala hal yang
dilakukan untuk kebaikan dan membuat orang lain menjadi senang, itu membuat
kita merasa senang pula. Apapun yang kita lakukan di dunia ini, berbuat baik
ataupun tidak baik selalu ada pahalanya atau hasil dari perbuatan itu. Semua
perbuatan yang hendak dilakukan hendaknya dipikirkan terlebih dahulu dengan wiwike
yakni suatu kemampuan atau pemahaman untuk dapat membedakan, menimbang-nimbang
antara perbuatan baik dan buruk.
Segala sesuatu yang dapat menyenangkan diri
sendiri, hendaknya itulah yang dicita-citakan kepada mahluk lain. Sungguh perbuatan yang amat mulia jika dapat
membuat orang lain bisa tersenyum dan senang dengan hal yang dapat menyenangkan
diri kita. Artinya kita saling berbagi kepada mahluk lain untuk merasakan apa
yang kita rasakan, senang ataupun sedih. Tidak sebaliknya ingin membuat orang
lain merasa sedih, sengsara, kecewa, ataupun kesusahan. Jika sesorang sayang
akan hidupnya, dia tidak akan melakukan hal yang dapat membuat orang lain
menderita. Namun, fakta yang ada disekitar kita amat banyak tertemui
korban-korban kejahatan dari orang yang ingin cepat mendapatkan kesenangan.
Contoh, seseorang yang ingin cepat kaya tidak berusaha dengan cara bekerja yang
halal, namun melakukan cara-cara ataupun usaha yang dapat merugikan orang lain
seperti : merampok, mencuri, dsb. Untuk mendapatkan keinginan yang instan orang
tega mengorbankan temannya demi kepentingan sendiri. Tentu hal itu menimbulkan penderitaan dan kesedihan
pada korbannya. Sedangkan orang yang melakukan perbuatan tercela itu akan
merasakan kesenangan namun hanya sebentar, selanjutnya kesengsaraanlah yang
akan menanti dan ia selalu dihantui perasaan bersalah.
Mengimplementasikan konsep tat twam asi, yang
pertama dan terpenting haruslah kita samakan terlebih dahulu adalah persepsi
kita tentang tat twam asi, “aku adalah kamu” Kepada siapa saja kita harus
merealisasikan tat twam asi?. Jawabnya : tentu kepada semua mahluk hidup yang
ada di dunia ini. Konsep tat twam asi yang hendaknya kita kembangkan, agar
tidak terjadi kesewenang-wenangan manusia terhadap manusia atau terhadap mahluk
hidup lain. Sikap yang selalu iklas untuk berbagi perlu dikembangkan, membuat
orang lain untuk tersenyum dan merasa senang demi terciptanya rasa ketentraman,
kedamaian, dan persaudaraan. Jika konsep tat twam asi telah terealisasi maka
kedamaian yang kita damba akan terwujud dengan indahnya. Rasaa cinta kasihpun
akan tumbuh untuk dapat membina hubungan yang harmonis antara seseorang dengan
mahluk lain disekitarnya.-
No comments:
Post a Comment