Kita semua tahu bahwasanya ada seorang wanita terkenal oleh
kecantikannya di zaman kerajaan dulu, wanita itu konon cantik jelita mengundang
birahi semua lelaki yang memandang. Ken Dedes demikian nama wanita itu,
kitapun tahu bahwa gadis Ken Dedes (perawannya) di dapat oleh seorang penguasa
setingkat Adhipati.
Bermula dari beberapa orang Mpu
yang meninggalkan suatu wilayah yang bernama Kediri (Daha) menuju Desa
Panawijan yang ada di bawah kekuasaan Tumapel.
Diantara para Mpu tersebut ada yang bernama Mpu Purwwanatha, beliau
memiliki 2 orang putra ( laki dan perempuan).
Putra Mpu Purwwanatha yang pertama bernama Mpu Purwwa dan adiknya
bernama Ken Dedes. Pada suatu hari ketika Ken Dedes ditinggal sendirian di
pesramannya Mpu Purwwanatha, dan pada saat itulah Adhipati Tumapel Tunggul
Ametung datang untuk meminang Ken Dedes, yang amat cantik. Oleh karena Mpu
Purwwanatha sedang bepergian, Ken Dedes dilarikan oleh Tunggul Ametung ke
Tumapel, dan terus dikawini. Saat Mpu Purwwanatha pulang, maka didapati
pesramannya kosong dan putrinya Ken Dedes tidak ada. Setiap orang yang ditanya
mengenai putrinya, tidak seorangpun dapat memberikan jawaban, lalu Mpu
Purwwanatha menjatuhkan umpatan (bukan kutukan) : “ Semoga yang melarikan
putriku tidak akan selamat hidupnya, semoga ia mati kena tikaman keris, semoga
sumur dan sumber air di Panawijan semuanya kering, sebagai hukuman kepada
penduduknya karena mereka itu segan memberitahukan pencurian putriku. Semoga
putriku yang telah mendapat wejangan karma amadangi tetap selamat dan mendapat
bahagia” demikian umpatan Mpu
Purwwanatha. Kemudian adhipati
Tumapel Tunggul Ametung benar mati
tertikam oleh keris milik Ken Angrok, yang selanjutnya menurunkan raja-raja di
tanah Jawa.
No comments:
Post a Comment