Monday, November 5, 2012

“Tiada ubahnya hawa”

Sebagaimana hampir semua orang tahu bahwa Umat Hindu menyakini Atma itu adalah Brahman (Tuhan) yang keadaannya terkurung dalam tiap-tiap makhluk, maka Atman luput dari wisaya (keadaan : lahir, hidup, mati, sakit dsb) akan tetapi jiwa (saktinya atma) dapat kena wisaya, karena dapat digelapkan oleh badan rohaninya atau indrya seperti : memfitnah, mencaci, dsb. Dan akhirnya ditekan oleh angga/badan jasmani misalnya : sakit, sengsara, duka , dll. Dalam kitab suci Weda diutarakan bahwa Atma/Jiwatman yakni roh  pada tiap-tiap mahluk sama wujud dan sifatnya dengan Paramaatma (Brahman) > Aham Brahma Asmi, Aku adalah Brahman, Aku adalah engkau, Brahman Atman Aikhyam, Brahman dan Atman itu tunggal.

Tunggalnya Atman dengan Brahman (Tuhan) bagaikan hawa dalam suatu ruangan dengan hawa di angkasa, demikian ikatan perasaan terhadap benda duniawi adalah penghalang menunggalnya Atman dengan Brahman. Contoh nyata : Udara dalam sebuah bola/ban pada mulanya berasal dari udara yang sama dan satu dari udara angkasa (udara luar). Udara yang dipisahkan dari asalnya dan dari satu bola dengan yang lainnya oleh selapis karet dan kulit. Bila bola/ban tersebut dikempeskan maka udara pada bola/ban tersebut akan bersatu lagi pada udara angkasa, yakni bersatu kembali dengan udara sumbernya.--

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini