Thursday, October 11, 2012

Sedikit tentang mengkudu/sunti/tibah (bhs Bali)




Mengkudu (Basa Aceh: keumeudee, Jawa: pace, kemudu, kudu); cangkudu (Sunda), kodhuk (Madura), tibah/sunti (Bali) berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae. Nama lain untuk tanaman ini adalah Noni (bahasa Hawaii), Nono (bahasa Tahiti), Nonu (bahasa Tonga), ungcoikan (bahasa Myanmar) dan Ach (bahasa Hindi)





Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.
Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa. Mengkudu (keumeudee) karena itu sering ditanam di dekat rumah di pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Asal usul mengkudu tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polinesia yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia dipercaya berasal dari (Asia Tenggara). Pada tahun 100 SM, bangsa yang terkenal berani mengembara.Tanpa sebab yang jelas mereka menyeberangi lautan meninggalkan tanah air mereka. Beberapa tumbuhan asli, seperti pisang, talas, ubi jalar, sukun, tebu, dan mengkudu, dibawanya.Di antara yang dibawa itu, masih ada yang berupa stek dan tunas. Salah satu tumbuhan itu, yakni mengkudu, dianggap barang keramat. Sejak 1500 tahun lalu penduduk kepulauan yang kini disebut hawaii itu mengenal mengkudu dengan sebutan noni. Mereka menduga tumbuhan bernama latin Morinda citrifolia tersebut memiliki banyak manfaat. Mereka memandangnya sebagai Hawaii magic plant, karena buah ini dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit.

Buah mengkudu memiliki kandungan berbagai zat berguna bagi tubuh : dalam buah Mengkudu ada  asam askorbat,  dan ini merupakan  sumber vitamin C yang kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas. Buah ini juga mengandung Asam kaproat, asam kaprilat dan Asam kaprik yang termasuk golongan asam lemak. Asam kaproat dan asam kaprik ini yang menimbulkan bau busuk yang tajam pada buah Mengkudu. Ada yang namanya zat scopoletin, zat ini mempunyai manfaat medis dan dapat mengikat serotonin ( salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia). Scopoletin juga berguna untuk melebarkan  saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi.
Ada beberap penyakit yang dapat diobati dengan mempergunakan buah mengukudu misalnya :
1.      Darah tinggi/hipertensi >  Bahan: 2 buah Mengkudu (masak di pohon); 1 sendok makan madu. Cara: Peras buah mengkudu, ambil sarinya lalu campurkan dengan madu hingga rata. Bahan: 2 buah Mengkudu (masak di pohon); 1 sendok makan madu.
Cara: Peras buah mengkudu, ambil sarinya lalu campurkan dengan madu hingga rata. Saring.
Ramuan ini bisa diminum dan diulangi setiap 2 hari sekali.Ramuan ini bisa diminum dan diulangi setiap 2 hari sekali.
2.      Demam (masuk angin dan infuenza)  > Bahan: 1 buah Mengkudu; 1 ruas kencur. Cara : kedua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Biarkan hingga air menyusut 1 gelas,kemudian disaring dan diminum.Ramuan ini bisa diminum 2 kali dalam 1 hari, pagi dan sore.
3.      Batuk >Bahan: 1 buah Mengkudu; ½ genggam daun poo (bujanggut)  Cara: kedua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Biarkan hingga air menyusut 1 gelas, kemudian disaring dan diminum.Ramuan ini bisa diminum 2 kali dalam 1 hari, pagi dan sore.





No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini