Tanah Bali yang keloktah hingga ke sebrang lautan sana, seantero
buana gituw, sejatinya budaya yang
terwariskan tidak terlepas dari yang namanya hiruk pikuk dinamika roda
pemerintahan kerajaan neng Jawa kala itu, riilnya tanah Bali pernah ditahlukkan
oleh Maja Pahit. Memang sebelum daerah
tahlukan di tanah Bali pernah ada beberapa raja yang pemerintah ; Tercatat di
abad ke 8 prasasti blanjongpun ditemukan di seputaran Sanur berbahasa bali kuno,
neng prasasti terpahat nama seorang raja Sri Kesari Warmadewa beserta
penggantinya yang semuanya bergelar warmadewa, Usai itu muncul raja raja
pengganti semisal Ratu Seri Ugrasena, serta seorang raja lainnya bergelar Sri
Maharaja Sriwijaya Mahadewi kemudian muncul jua raja yang bergelar Dharma
Udayana Warmadewa yang beristrikan Sri Gunapria Dharmapatni. Lakon penguasa
tanah Bali berikutnya adalah Marakata yang lumrah dengan kata-kata sumpah neng
prasasti peninggalannya (Sapata) yang
menorehkan nama dewa dewa Hindu. Pengganti Marakata adalah Anak Wungsu, konon
Anak Wungsu meninggalkan lebih dari 20 prasasti, tanah Bali kala pemerintahan
Anak Wungsu terbilang tentram damai, Ketahuilah raja terakhir yang pribumi
tanah Bali yang memerintah Bali adalah Paduka Sri Astasura Bhumi Banten,
beliaulah Si Raja Bedahulu itu, Kurang lebih baru enam tahun memerintah,
datanglah Sang Penahluk dari Tanah Jawi . Cerita tahta berlakonkan trah orang
tanah Balipun sirna, karena dengan tahluknya Bali di bawah panji tegar
Majapahit pemerintah di tanah Bali digantikan oleh raja raja yang dikirim oleh
pemerintah Majapahit, diantaranya raja kiriman Majapahit yang pertama adalah Raja
Krisna Kepakisan. Reformasipun dilakukan yakni dengan memindahkan pusat
pemerintahan dari Desa Samprangan ke Gelgel. Sri Kresna Kepakisan inilah yang
merupakan cikal-bakal keberadaan raja-raja Bali selanjutnya, yang kemudian
menurunkan warih pra-Dewa/kaum pra-Dewa neng tanah Bali. Dalam babad (sastra sejarah) disebutkan,
Sri Kresna Kepakisan kemudian digantikan oleh putranya, yaitu Sri Semara
Kepakisan, yang kemudian lanjut menurunkan Dalem Waturenggong. Dalem Waturenggong
kemudian menurunkan warih /keturunan), yaitu putra-putra / dengan memakai jati
diri / gelar / sebutan ; I Dewa Anggungan, l Dewa Tegal Besung, serta yang
lainnya. Di era pemerintahan Dalem Waturenggong yang didampingi penasehat
linuih (purohita) yang bernama Danghyang Nirartha, Sang Porohita juga yang
terkenal dengan usahanya menata kembali kehidupan beragama neng tanah Bali
yakni Agama Hindu. Di era Majapahit warga Nusantara ini telah tergolong sebagai
kaum intlek berpendidikan terbukti dengan banyaknya karya karya sastra indah
diwariskan. Diantara karya karya sastra itu ada bebarapa kitab ;
Negarakertagama oleh Mpu Prapanca, Mpu Tantular dengan kitabnya Sutasoma,
Arjuna Wiwaha oleh Mpu Kanwa, lebih dari itu konon cerita penahlukan tanah Bali
oleh Majapahit lewat Maha patihnya yang pemikir yakni Gajah Mada dikisahkan
pada kitab Panjiwikrama, penahlukan tanah Bali memang megambarkan cerita
istimewa riil tanah Bali tidak tertahlukkan sebelum Kebo Iwa, dan Ki Pasung
Grigis mati maka dari itulah ceritra penahlukan tanah Bali sampai di torehkan
dalam sebuah kitab. “ Bali Memang Beda. Astungkara bermanfaat”
Tuesday, April 30, 2019
Dikisahkan pada Kitab Panjiwikrama
Label:
B,
Bali,
Hindu Bali,
Majapahit
Wayan Suyasa di Facebook dengan akun Wayan .Sys,dari Durentaluh, Desa Wisata Belimbing Kec. Pupuan Kab. Tabanan 82163 Provinsi Bali.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Baca juga yang ini
-
Awidya : Pintar berbicara, besar kebahagiaannya, cerdas, pintar, senang akan ilmu kerohanian, jika laki bisa banyak istri, umumnya panj...
-
Bahasa Bali itu juga merupakan salah satu bahasa ibu di Negara Kesatuan Republik Indonesia, pelengkap kebhinekaan penunjang persatuan ...
-
Aksara innggih punika : ceciren utawi gegambaran suar sane kemedalang oleh I manusa. Aksara Bali wenten kalih warna inggih punika : a...
-
Rerainan berarti hari-hari suci / hari yang dianggap suci oleh umat Hindu. Umumnya yang berlaku di jagat ini adalah hari-hari raya itu ...
-
Asta Aiswarya berasal dari bahasa sansekerta, yakni dari kata Asta yang artinya delapan, dan kata Aiswarya yang berarti kemahakuasaan...
-
Wahyu yang diturunkan oleh Hyang Widhi melalui para Maha Rsi, dan dikumpulkan atau dihimpun menjadi kitab suci. Kitab suci yang diyak...
-
Angka Wilangan Angka Wilangan 10 Dasa 300 Telung atus 11 Sola...
-
Kelompok wedangga adalah merupakan bagian dari kitab smerti, kitab smrti artinya mengingat, sehingga istilah smrti adalah untuk menye...
-
Pengayam –ayam > a dalah lontar yang memuat atau membicarakan masalah sabung ayam ( tajen ), bagaimana memilih ayam ...
-
Kita semua tahu yang namnya angin, bila sang angin bertiup maka segarlah kita punya badan. Di seluruh jagat angin itu ada, dan di seante...
No comments:
Post a Comment