Bali itu
diciptakanNya sedemikian indah berbentuk
sesuai kehendakNya bukan berbentuk sintetis buatan
Bali itu diciptakanNya sedemikian indah berbentuk sesuai kehendakNya bukan berbentuk sintetis buatan |
Bali itu diciptakanNya sedemikian indah berbentuk sesuai kehendakNya bukan berbentuk sintetis buatan |
Bali pulau nan kecil itu hendak dijadikan
destination of the future setidaknya oleh para warga tanah Bali yang
penghidupannya tergantung lekat di dunia
pariwisata. Mewujudkan suatu angan mulia amatlah baik dan tentu akan
mendatangkan pahala mulia juga, tapi suatu angan akan terwujud tidak hanya
cukup dengan gembar gembor aneka teori, karena latah terjadi teorinya dapat
seribu prakteknya nol besar, lebih besar dari gajah bengkak, maka mirislah ia.
Lidah yang tiada bertulang tahu teorinya bahwasanya menjadikan Bali sebagai
destination of the future amat diperlukan suatu langkah nan kongkrit tidak sebatas
wecana menggebu dalam hal pengembangan pariwisata berkelanjutan dari pemerintah
dati dua hingga ke propinsi sana, kayaknya suatu kesepahaman juga penting
mutlak demi aneka prinsip pariwisata berkelanjutan jati-jati terkelola. Nyata
sebagai bagiannya adalah diantaranya senantiasa terjaganya keseimbangan alam
beserta lingkungan nan lestari tanpa diusik apalagi sampai menjadi sintetis
lingkungan buatan, aneka kebudayaan utamanya yang tradisional merakyat
berkesinambungan… dengan demikian mungkin, maaf hanya baru mungkin Bali itu
menjadi suatu destination of the future.
budaya Bali sebagai kearifan lokal, memang tiada duanya |
Tiada terpungkiri dan terbantah di seantero wilayah
NKRI, hanya Bali yang memiliki modal sosial kapital yang dunia mengakuinya
berupa tri hita karana. Kalau saja modal nan berarti itu terkelola dengan apik
serta akhirnya akan lebih memberikan faedah yang lumayan pada masyarakat Bali
tapi tetap berusaha demi terjaganya lingkungan. Aneka prinsip pembangunan
berkelanjutan senantiasa dikembangkan yang bersumber dari kearifan lokal Bali nan unggul. Bukan rahasia
lagi, bahwa Bali itu telah dijadikan sebagai lokomotif pariwisata nasional, mau
tidak mau Bali itu harus the best dan number one dengan modal kekayaan kultur dan
aneka kegiatan relegius warga pribuminya (baca Hindu Bali)
No comments:
Post a Comment