di era tenarnya kepercayaan Siwa/Budha,sedemikian pentingnya dianggap keberadaan wanita itu,sampai-sampai seorang Kendedes di abadikan pada banyak pahatan yang sejenis |
Dalam ajaran agama tertua yang diwahyukanNya ada suatu pernyataan bahwasanya demikian pentingnya wanita itu, bahkan salah satu mantra Hindu diterima oleh seorang Rsi Wanita (Paulami Saci). Sesuai dengan buku karangan DR.Somvir 108 Mutiara Weda, terjemahan mantra itu sbb. : Saya adalah seorang wanita pemimpin, sarjana utama, dan penyampai ceramah dengan tegas. Suami saya dengan sungguh-sungguh menerima keinginan saya dan saya tidak memiliki seorang musuhpun di dunia ini. Sedemikian banyaknya tentang wanita di bicarakan dalam ajaran agama tertua di bumi itu. Ditegaskan jua wanita itu diberi kehormatan yang lebih besar dari para lelaki, nyata dengan konsep ardhanareswara (wanita itu sebagai ardhangani/setengah bagian badan), dimana wanita itu dianggap setengah pria dan setengah wanita. Juga nyata ditegaskan, pria tidak akan pernah sempurna tanpa wanita juga sebaliknya.
gambar ilustrasi, by medsos FB |
wanita Hindu Bali dalam ritual keagamaan (upacara Nikah) |
Ajaran Hindu juga jelas memandang, wanita itu bukan hanya
sebagai pemimpin rumah tangga tapi jika sikon mengijinkan juga bisa sukses
dalam memimpin masyarakat. Ketahuilah, hampir seluruh kesusastraan sansekerta,
kata ayah dan ibu selalu didahului oleh kata ibu dan ayah (ibu dan bapak).
Bukti wanita wanita itu dihormati adalah dengan disebutkannya lebih dahulu
ketimbang sebutan untuk kaum lelaki, itu jelas karena wanita itu sebagai
pelopor, cerdas, juga stabil. Wanita dalam Hindu, selain mengikuti ritual keagamaan, senantiasa ikut
dalam medan perang ( ada Drupadi dan Kunti dalam Berata Yudha). Hindu itu
dengan gamblang menyatakan wanita itu punya kedudukan sebagai pemimpin (riil
bupati Tabanan tahun 2015 dengan dua kali masa jabatan Ni Putu Eka Wiryastuti.
S.Sos), sebagai orator disamping mampu menenangkan hati suaminya dan tidak
memiliki musuh. Bahkan Rsi Manu memandang , bila para wanita dihormati
disanalah para Dewa tinggal, dan para wanita tidak dihormati, rumahpun akan
seperti neraka.-
Sumber bacaan : buku 108 Mutiara Weda oleh DR. Somvir.
No comments:
Post a Comment