Saat warga
Pribumi Tanah Bali berjuang sendiri membela tanah kelahirannya memperjuangkan
aspirasi demi anak cucu kelak, dimana para pejabat pemangku kebijakan dan para
elit politik negeri berpaling meninggalkannya, Tiada ubahnya masyarakat Bali
itu seorang wanita cantik yang selalu dibujuk rayu disaat-saat menjelang kencan
melampiaskan semua nafsu bejat, dan diacuhkan saat butuh aneka keperluan walau
keperluan yang paling hakikipun. “ Mereka berlomba ke Bali hanya menjelang
aneka perhelatan yang disebut “PEMILU”, INI FAKTA GEES
Kabar kali ini adalah tentang perjuangan rakyat tanah Bali
yang tidak mendapat perhatian secuilpun
dari mereka-mereka yang dalam kesehariannya diuntungkan oleh keberadaan serta
ketenaran tanah Dewata itu, Rakyat Bali belakangan ini tengah berjuang sendirian
memperjuangkan suatu keadaan yang
sedemikian pentingnya, dikatakan penting karena demi kelestarian nusa
kecil Bali agar tidak hanyut oleh abrasi yang meninggi, lantaran adanya air
laut pasang yang latah disebut rob, jika suatu kebijakan keliru terterapkan.
Status-status tentang penolakan reklamasi di sosial media,
serta atribut-atribut tolak reklamasi yang masih berdiri kokoh dan menjamur di
jalanan hingga kini adalah bukti rakyat tak melulu menunjukan perlawanannya
saat berdemonstrasi saja, melainkan rakyat melawan setiap saat. Karena protes
rakyat terhadap rencana proyek tersebut tak mengenal jeda sebab itu upaya-upaya
pembungkaman terhadapnya berakhir percuma. Justru membungkamnya kan memancing
gerakan rakyat ini untuk semakin membesar
No comments:
Post a Comment