Dari sejak nguni sejatinya sekelompok
pulau / pulau-pulau yang ada diantara benua Asia dan Australia sudah terkenal
hingga ke berbagai belahan dunia. Namun pada zamannya dahulu para warga
pribuminya dengan bangga menamai Nusantara (semasa Majapahit) sedangkan para
warga lainnnya yang ada diberbagai penjuru dunia menamainya Negeri Bahari.
Nyata terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil menjadi suatu gugus kepulauan menyatu menjadi satu negara
kesatuan, itulah NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) Sebuah negara
besar yang memiliki ratusan suku bangsa, mungkin hanya sebagian kecil penghuni
NKRI yang tahu bagaimana kata Indonesia itu sampai menjadi nama sebuah negara
yang disegani seantero bangsa.
Indonesia itu negara besar maka tidak
heran pada zamannya dahulu pernah ada seorang sastrawan ternama yang sempat
berkata “ Kalau orang tidak tahu sejarah bangsanya sendiri, tanah airnya
sendiri akan gampang menjadi orang asing diantara bangsanya sendiri “ perkatakaan itu memang banyak benarnya, maka
mari kita tengok beberapa edisi sekian tahun lampau tentang NKRI kita.
Ketahuilah nama Indonesia itu berawal dari sering kalinya para kaum imprialis
keliru /tertukar dengan nama di tempat lain. Waktu itu tahun baru sampai pada
hitungan 1850, di sebrang sana sudah terbit majalah ilmiah walau hanya setahun sekali
di Singapura terbitnya, ada dua orang Inggris punya tulisan di majalah ilmiah
tersebut mereka kesulitan memberi nama tentang NKRI kita saat itu. Konon zaman
itu NKRI masih menyandang nama Hindia yang kebetulan kala itu merupakan jajahan
Belanda.Kedua penulis dari Inggris itu berpikir, tentang perlunya memberi nama
tersendiri untuk Indonesia. Saat itu, George Samuel Windson Earl mengusulkan
nama/sebutan Indonesia atau Malayunesia sedangkan yang satunya memilih nama
Indunesia, dan belakangan huruf u diganti menjadi o maka jadilah Indonesia.
Di zaman imprialis kapitalis dahulu
banyak orang tahu bahwasanya para bangsa
Eropa yang paling doyan memperluas tanah jajahan.Riilnya NKRI kita tercinta saat
itu pernah dinamai “ Nederlandsch –Indie” yang berarti Hindia kepunyaan Belanda
saat Purtugis menduduki dinamai Hindia kepunyaan Portugis ( Penjajah Eropa baik
Belanda dan Portugis menamai negeri Nusantara itu India, agar tidak sama persis
dengan India maka ditambah hurup H di depannya maka jadilah : Hindia)
Nama Indonesia pernah dipopulerkan
oleh orang Jerman (Adolf Bastian), via bukunya Indonesien Order Die Insein Des
Malayischen Archipelsdan Die volkev des Osti Asien. Disebutkan pula bahwa
Bastian pernah ke Indonesia saat itu sampai 4 kali, Pada buku-bukunya Bastian
menggunakan kata Indonesia untuk merujuk pulau-pulau besar di NKRI kita
diantaranya : Jawa, Sumatra, Borneo/Kalimantan, Celebes/Sulawesi,
Molukken/Maluku, Tomor hingga Flores dan gugusan pulau-pulau yang mengitari
pulau itu.
Tahun beranjak hingga ke tahun genap
bulan genap pebruari 1922, para kaum
cendekiawan/pelajar Indonedia di Negeri
Belanda. Yang saat itu telah bisa berorganisasi, sepakat untuk mengadopsi nama
Indonesia, Mereka mengubah nama organisasinya dari Indiche Vereeniging menjadi
Indonesische Vereeniging. Masih di era tahun 1900 dua puluhan, di
Nusantara organisasi politik yang pertama kali tercatat menggunakan nama
Indonesia adalah Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1924 sedangkan PKI
sendiri berdiri 23 Mei 1920 dengan nama Perserikatan Komunis Hindia dan lewat
sebuah kongres bulan Juni 1924 di Weltevreden berganti nama menjhadi Partai
Komunis Indonesia. Tahun tahun
berikutnya di 1927, Soekarno dan Tjipto Mangunkusumo dkk, bertempat di Algemene
Studieclub mendirikan sebuah gerakan politik nasionalis : Perserikatan Nasional
Indonesia (PNI), setahun tiba mberganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia
(PNI). Sejagat orang tahu Soekarno dan PNI punya kontribusi besar dalam
mempopulerkan nama Indonesia di kalangan rakyat jelata (wong cilik/ petani,
buruh, kaum melarat lainnya)
Menapak di tahun 1938, kongres pemuda
Indonesia ke 2 mengikrarkan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa :
Indonesia. Sejak itulah Indonesia menjadi nama dari sebuah negeri ( Dua tahun sebelumnya komponis nan berjasa :
Wage Rudolf Supratman lagu berjudul Indonees,
Indonesia dan tahun 1944 dirubah menjadi Indonesia Raya, yang konon pernah diperdengarkan tanpa lirik oleh
penciptanya pada sebuah kongres Pemuda Indonesia ke 2 di gedung Indonesische
Clubgebouw Jawa Kramat Raya 106 tahun 1928. Sejak itulah aneka cita-cita Indonesia Raya bergema bergaung di hampir semua
pulau-pulau sepanjang semenanjung Melaya hingga Papua.
Sumber bacaan : Majalah
Widyakori edisi 31 (SMPN 2
Pupuan/bipan) ISSN : 2085 -5516.
No comments:
Post a Comment