Sad Pralinggagiri itu adalah merupakan enam buah
gunung yang ada di Bali, yang namanya gunung sesuai keyakinan Hindu
(lebih-lebih Hindu Bali) diyakini
merupakan tempat bersthananya para Dewa. Sedangkan Bali adalah sebuah daratan
nan kecil bila dibandingkan dengan daratan-daratan lainnya yang mengitarinya,
daratan yang bak mutiara nan berharga dan merupakan kesayangan para Dewa. Hanya
di tanah Bali ada gunung yang dapat diibaratkan sebagi gunung emas berpuncak
manik, dan dasarnya terbuat dari ratna winten, berbatu mirah, dan berpasir
padi. Gunung itu sesuai keyakinan umat Hindu Bali tidaklah lain merupakan
puncaknya gunung Maha Meru yang menjadi Gunung Toh Langkir/Gunung Agung, dan
semuanya terjadi atas kehendak Bhatara Hyang Pasupati.
Sesuai dengan keyakinan penganut Hindu di tanah Bali,
saat itu tepatnya di hari Kamis Umanis wuku Merakih panglong ping 15 saat bulan
mati, sasih Karo tahun Isaka 11 (bulan Agustus 89 Masehi) Bhatara Hyang
Pasupati mengutus empat ekor naga untuk membawa potongan gunung Semeru ke tanah
Bali untuk menjadikan tanah Bali tiada bergoyang lagi. Karena dengan jalan
diisi pemberatlah tanah Bali itu baru akan setabil, diyakini tanah Bali itu
tiada ubahnya tumbuhan kerapu selalu mengambang sepanjang umur jagat. Agar
lancar sesuai rencana Hyang Bhatara
maka, Bhatara Hyang Pasupati kala itu menitahkan Sang Bhadawangnala menjadi
dasar gunung/bumi, naga Ananthabhoga dan Bhasukih dititahkan sebagai
pengikatnya, dan Sang Naga Taksaka ditugaskan menerbangkan potongan gunung
Semeru tersebut. Mungkin atas kehendakNya ekspedisi membawa potongan gunung itu
hingga sukses sesuai rencana tidaklah mulus, karena beberapa bagian ada yang
tercecer. Diyakini hingga kini bagian yang kecil menjadi Gunung Lebah / Gunung
Batur di Kintamani, dan bagian yang lebih besar menjadi Gunung Toh Langkir yang
sekarang disebut sebagai Gunung Agung di Karangasem. Setelah kejadian itu di
tanah Bali mulailah ada enam gunung yang mana sebelumnya cuma ada empat gunung
( Gunung Lempuyang di sebelah Timur, Gunung Andakasa di Selatan, di barat ada
Gunung Batukaru, dan di utara tempatnya Gunung Beratan). Berdasarkan salah satu
kejadian itulah hingga kini umat Hindu khususnya Hindu Bali, amat meyakini
bahwa sebagian besar gunung itu adalah tempat bersthananya para Dewa, gunung
juga disebut Pralinggagiri.
Sumber bacaan : buku babad pasek “jro mangku gde ketut
soebandi”
No comments:
Post a Comment