Saturday, November 7, 2015

Bagian dari banten itu ada maknanya (Hindu)



salah satu bentuk Daksina


Banten itu sangat artistik, penuh makna dan langsung diambil dari unsur-unsur alam.


Dari kesekian umatNya yang selalu ingat mendekatkan diri / berhubungan denganNya paling tidak dengan tujuan bersyukur diantaranya ada sekelompok manusia yang jadi satu warga aliran kepercayaan. Tuhan menunjukkan  banyak jalan / keyakinan untuk dapat selalu mendekatkan diri denganNya diantaranya ada Islam, Kristen, Budha, dan Hindu serta kesekian jenis keyakinan yang lain. Dari agama-agama yang diwahyukan Tuhan, Hindulah yang memakai serana upacara yang disebut  upakara/banten. Banten itu banyak jenisnya, sesuai tingkatannya mulai dari canang sari, banten taksu,  ketipat, daksina, dan seterusnya hingga banten yang bernama banten soroan. Umumnya serana upacara orang Hindu yang lebih besar  yang dapat disebut asoroh (banten esoroh) tentu berisi yang namanya daksina dengan berbagai kelengkapannya.

salah satu bentuk Daksina

Khusus tentang daksina; daksina itu tiada lain sebagai pelinggih/sthana Hyang Widhi saat dipuja dalam segala prosesi keagamaan Hindu / upacara keagamaan.  Banten daksina itu terdiri dari beberapa jenis kelengkapan diantaranya ada serembeng/wakul, tapak dara/tapak liman, tampilan/porosan, beras, buah kelapa, telur, uang kepeng, benang putih, canang sari/canang genten, dll. Adapun kesemuanya itu memiliki arti/makna sesuai dengan keyakinan umat Hindu. Serembeng/wakul /bedogan diyakini sebagai simbulnya bumi/buana agung, tapak dara/tapak liman melambangkan swastika diyakini sebagai lambang rwabineda  simbul keseimbangan antar siang dan malam, Tampilan/porosan diyakini sebagai lambang saling asih, beras dalam daksina sebagai lambang bayu akasa/ kekuatan,  buahnya kelapa dilambangkan Sanghyang Raditya/matahari sebagai saksi di dunia, telur mentah sebagai lambang Sanghyang Candra/bulan,  Uang kepeng/bolong melambangkan keadaan sunia/kosong/embang, benang putih pada daksina melambangkan Sanghyang Akasa/mbun, dan canang sari/canang genten lambangnya para dewa. Tiada terpungkiri karena pembuatan banten itu tidak ada teori yang baku maka banten apapun itu, di suatu tempat dengan tempat yang lain tentu ada yang namanya lebih kurangnya, tapi yang utama dalam suatu keyakinan adalah niat iklas tanpa pamrih, dengan perasaan suci/nirmala.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini