Bebali/sesajen terdiri dari 3 unsur air, api, dan bunga |
Tanah Bali memang tersohor dari
sejak nguni, baik dalam bidang kebudayaan panorama alam dan juga kemistisan
hawanya yang nyata-nyata relegius. Jamak orang tahu tanah Bali itu mayoritas
penghuninya adalah merupakan penganut aliran kepercayaan yang tertua di jagat
ini, Hindu demikian namanya. Dalam Hindu dikenal orang suci atau orang yang
disucikan (baca dihormati sebagai tauladan), sebut saja Rsi / Maha Rsi. Maha
Rsi itu merupakan merupakan orang suci
yang nyata-nyata terkagori lebih lebih tinggi tatarannya dari para Rsi yang
ada.
Dari beberapa sumber mengatakan
bahwasanya tanah Bali itu pertama kali diperkenalkan oleh seorang pertapa agung dari Gunung Raung Jawa
Timur yang bernama Maha Rsi Markendeya sekitar abad ke 17. Lewat do’a serta
semadhi yang tuntas Sang Rsi mendapat pewisik wangsit untuk segera pindah ke
pulau Dewa/Dewata suatu tempat di timurnya tanah Jawi. Maka dengan membawa pengikut 800 Sang Rsi
memulai perjalanan menyebrangi suatu selat segara rupek, dan tibalah beliau di
tanah Bali bagian barat. Naman malang tiada mampu dielakkan takdir berkata lain
tidak semudah membalik telapak tangan mewujudkan wangsit yang diterima sang
Rsi, karena ¾ pengikut setia sang Rsi meninggal dunia konon termakan harimau
dan ular besar. Maka beliau memutuskan untuk kembali ke Gunung Raung.
Terbuktilah secara nyata untuk
dapat mendiami tanah Bali perlu pengorbanan juga persiapan yang tiada
tanggung-tanggung. Mungkin ini menunjukkan bahwa tanah Bali itu merupakan
sesuatu yang utama dan demi memperoleh yang utama butuh segalanya. Singkat
ceritra pengikut baru sang Maha Rsi
telah terhimpun maka untuk kedua kalinya sang Rsi beserta pengikutnya
mendatangi tanah Bali, yang sebelumnya melakukan ritual terlebih dahulu yakni
ritual menanam Panca Dhatu merupakan 5 jenis logam nyata-nyata merupakan
penolak bala. Lancar perjalanan rombongan sang Rsi kala itu dan baru berhenti
di suatu tempat di kaki Gunung Agung
yakni Besakih. Pada era itulah agama Hindu atau tepatnya agama Bali
diperkenalkan, mereka menyembah Sanghyang Widhi 3 kali sehari dengan serana
sesajen yang mereka namakan bebali. Bebali itu terdiri dari 3 unsur yakni air, api dan bunga nan harum. Jadi nama
Bali berasal dari kata bebali yang artinya sesajen. Tanah Bali terpisah 3,2 km
dari tanah Jawi panjangnya diyakini 153 km
dengan lebar 112 km, nyata-nyata kesayangan para dewa dan tersohor
dengan nama pulau Dewata.
Hindu kalau di NKRI ini identik
nian dengan Bali, maka di tanah Bali pula sebutan orang suci acap terdengar.
Agama Hindu mengenal banyak orang suci sebagai penerima wahyu, penyebar agama,
pemuput suatu upacara ritual. Dari semua sebutan atau gelar orang suci paling
banyak disebut Rsi / Maha Rsi. Rsi merupakan sebutan orang suci penerima dan
penyebar wahyu untuk diketahui dan diamalkan oleh umatnya. Di tanah Bali
pengertian orang suci dipakai untuk sebutan pandita, dan pinandita. Pandita
dalam bahasa sansekerta berarti orang pandai cendekiawan nan bijaksana, sarjana
/ pendeta. Pandita atau sulinggih di Bali merupakan rohaniawan yang telah
madwijati melalui upacara diksa. Kenyataan orang yang telah didwijati atau
didiksa diberi berbagai sebutan sesuai keluarga dan wangsanya. Diantaranya
mereka itu disebut Pedanda, Rsi, Bhagawan, Mpu, atau Dukuh. Mereka semua
memiliki kedudukan sejajar dalam pandangan agama Hindu ( khususnya Hindu Bali).
Pinandita adalah seorang rohaniawan Hindu dalam tingkat Ekajati, upacara
penyuciannya dilaksanakan dengan cara diwinten bukan didiksa. Seseorang yang
telah melaksanakan upacara pewintenan disebut pemangku. Semua orang suci sejatinya
memiliki tanggung jawab moril demi kehidupan umat beragama. Selain memimpin
atau muput suatu upacara agama juga punya kewajiban mempertahankan tradisi
keagamaan masyarakat, demi ajegnya Bali tentunya.-
sumber bacaan : majalah Widyakori SMPN 2 Pupuan (bipan) 30, Juny 2015 ISSN : 2085-5516
sumber bacaan : majalah Widyakori SMPN 2 Pupuan (bipan) 30, Juny 2015 ISSN : 2085-5516
No comments:
Post a Comment