Tuesday, August 11, 2015

Tanah Bali itu terbukti yang utama

Bebali/sesajen terdiri dari 3 unsur air, api, dan bunga



Tanah Bali memang tersohor dari sejak nguni, baik dalam bidang kebudayaan panorama alam dan juga kemistisan hawanya yang nyata-nyata relegius. Jamak orang tahu tanah Bali itu mayoritas penghuninya adalah merupakan penganut aliran kepercayaan yang tertua di jagat ini, Hindu demikian namanya. Dalam Hindu dikenal orang suci atau orang yang disucikan (baca dihormati sebagai tauladan), sebut saja Rsi / Maha Rsi. Maha Rsi itu merupakan  merupakan orang suci yang nyata-nyata terkagori lebih lebih tinggi tatarannya dari para Rsi yang ada.


Dari beberapa sumber mengatakan bahwasanya tanah Bali itu pertama kali diperkenalkan oleh  seorang pertapa agung dari Gunung Raung Jawa Timur yang bernama Maha Rsi Markendeya sekitar abad ke 17. Lewat do’a serta semadhi yang tuntas Sang Rsi mendapat pewisik wangsit untuk segera pindah ke pulau Dewa/Dewata suatu tempat di timurnya tanah Jawi.  Maka dengan membawa pengikut 800 Sang Rsi memulai perjalanan menyebrangi suatu selat segara rupek, dan tibalah beliau di tanah Bali bagian barat. Naman malang tiada mampu dielakkan takdir berkata lain tidak semudah membalik telapak tangan mewujudkan wangsit yang diterima sang Rsi, karena ¾ pengikut setia sang Rsi meninggal dunia konon termakan harimau dan ular besar. Maka beliau memutuskan untuk kembali ke Gunung Raung.

Terbuktilah secara nyata untuk dapat mendiami tanah Bali perlu pengorbanan juga persiapan yang tiada tanggung-tanggung. Mungkin ini menunjukkan bahwa tanah Bali itu merupakan sesuatu yang utama dan demi memperoleh yang utama butuh segalanya. Singkat ceritra pengikut baru  sang Maha Rsi telah terhimpun maka untuk kedua kalinya sang Rsi beserta pengikutnya mendatangi tanah Bali, yang sebelumnya melakukan ritual terlebih dahulu yakni ritual menanam Panca Dhatu merupakan 5 jenis logam nyata-nyata merupakan penolak bala. Lancar perjalanan rombongan sang Rsi kala itu dan baru berhenti di suatu tempat di kaki Gunung Agung  yakni Besakih. Pada era itulah agama Hindu atau tepatnya agama Bali diperkenalkan, mereka menyembah Sanghyang Widhi 3 kali sehari dengan serana sesajen yang mereka namakan bebali. Bebali itu terdiri dari 3 unsur  yakni air, api dan bunga nan harum. Jadi nama Bali berasal dari kata bebali yang artinya sesajen. Tanah Bali terpisah 3,2 km dari tanah Jawi panjangnya diyakini 153 km  dengan lebar 112 km, nyata-nyata kesayangan para dewa dan tersohor dengan nama pulau Dewata.

Hindu kalau di NKRI ini identik nian dengan Bali, maka di tanah Bali pula sebutan orang suci acap terdengar. Agama Hindu mengenal banyak orang suci sebagai penerima wahyu, penyebar agama, pemuput suatu upacara ritual. Dari semua sebutan atau gelar orang suci paling banyak disebut Rsi / Maha Rsi. Rsi merupakan sebutan orang suci penerima dan penyebar wahyu untuk diketahui dan diamalkan oleh umatnya. Di tanah Bali pengertian orang suci dipakai untuk sebutan pandita, dan pinandita. Pandita dalam bahasa sansekerta berarti orang pandai cendekiawan nan bijaksana, sarjana / pendeta. Pandita atau sulinggih di Bali merupakan rohaniawan yang telah madwijati melalui upacara diksa. Kenyataan orang yang telah didwijati atau didiksa diberi berbagai sebutan sesuai keluarga dan wangsanya. Diantaranya mereka itu disebut Pedanda, Rsi, Bhagawan, Mpu, atau Dukuh. Mereka semua memiliki kedudukan sejajar dalam pandangan agama Hindu ( khususnya Hindu Bali). Pinandita adalah seorang rohaniawan Hindu dalam tingkat Ekajati, upacara penyuciannya dilaksanakan dengan cara diwinten bukan didiksa. Seseorang yang telah melaksanakan upacara pewintenan disebut pemangku. Semua orang suci sejatinya memiliki tanggung jawab moril demi kehidupan umat beragama. Selain memimpin atau muput suatu upacara agama juga punya kewajiban mempertahankan tradisi keagamaan masyarakat, demi ajegnya Bali tentunya.-



sumber bacaan : majalah Widyakori SMPN 2 Pupuan (bipan) 30, Juny 2015  ISSN : 2085-5516

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini