Saturday, August 15, 2015

Hutan itu kini jadi sebuah desa wilayah kabupaten Tabanan




Kita semua tahu bahwa dahulunya pernah ada suatu kerajaan/puri di Tabanan dengan pusat pemerintahannya di Puri Tabanan, dan tempat itupun sampai sekarang masih dilestarikan. Tiada bedanya dengan kerajaan yang lainnya pada masa itu rupanya kerajaan Tabanan juga memiliki kerajaan bawahan sejenis tahlukan, namanya tahlukan tentu segala kebijakan yang diambil pada kerajaan bawahan mesti seizin kerajaan penahluk. Dalam suatu masa di zaman kerajaan/puri Tabanan berkuasa atas sebagian besar wilayah Tabanan diantaranya puri Penebel yang menjadi bawahan puri Tabanan.

Dimasanya dahulu pernah ada suatu berita berhembus kencang ke telinga penguasa Puri Tabanan bahwa puri Penebel punya suatu rencana hendak membrontak katakanlah menyerang suatu kawasan Puri Tabanan. Maka diutuslah seseorang yang dianggap mampu kala itu, untuk mencari kebenaran informasi tentang penyerangan Puri Penebel. Maka tugas tugas mulia itu dipercayakan kepada seseorang yang bernama Bendesa Mas Nyoman. Tugas tersebut rasanya tidaklah terlalu salah jika dikatakan suatu misi karena pada akhirnya menimbulkan peperangan. Perangpun sempat terjadi antara prajurit Puri Tabanan yang di pimpin Bendesa Mas Nyoman dengan prajurit Puri Penebel, dan dimenangkan oleh prajurit Puri Tabanan. Memang itulah yang berlaku di era kerajaan dahulu siapa berjasa dia mendapatkan hadiah dari penguasa (raja).

Dengan berhasilnya Bendesa Mas Nyoman memimpin prajurit Puri Tabanan mengalahkan prajurit Puri Penebel, maka penguasa Puri Tabanan kala itu menghadiahi sebidang tanah berupa tanah hutan kepada Bendesa Mas Nyoman, Alas Rajeg Uru demikian nama tempat/hutan tersebut. Maka hari – hari selanjutnya mulailah Bendesa Mas Nyoman membangun di kawasan hutan itu. Lebih dari satu sumber sejarah yang sebagian besar berupa lontar menyebutkan pembangunan di Alas Rajeg menjadi suatu kawasan pemukiman dimulai sekitar tahun 1507, kala itu Bendesa Mas Nyoman bersama sepuluh orang prajurit pengiring dan satu keluarga pande berangkat menuju Alas Rajeg Uru. Sebagai seorang yang bertaqwa kepadaNya maka yang pertama Bendesa Mas Nyoman kerjakan adalah membangun Turus Lumbung sebagai tempat mohon restuNya, tempat itu kini menjadi Pura Puseh Desa Jegu. Dalam waktu yang singkat Alas Rajeg Uru telah berubah menjadi suatu tempat pemukiman yang menarik, terbukti berdatangan para pengikut baru dari wilayah Mengwi, Marga, Kediri, juga Tabanan dan daerah lainnya.Seiring berjalannya waktu yang senantiasa mengekalkan yang namanya perubahan maka kata Rajeg Uru berubah sedikit demi sedikit dalam penyebutan pada awalnya menjadi Raje Guru dan terakhir hingga jadilah kata Jegu. Ya, Desa Jegu dahulunya adalah merupakan sebidang hutan yang bernama Alas Rajeg Uru.

Sumber bacaan : Majalah Tabanan Serasa edisi 45 (mei 2015)


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini