Kita semua tahu bahwa dahulunya
pernah ada suatu kerajaan/puri di Tabanan dengan pusat pemerintahannya di Puri
Tabanan, dan tempat itupun sampai sekarang masih dilestarikan. Tiada bedanya
dengan kerajaan yang lainnya pada masa itu rupanya kerajaan Tabanan juga
memiliki kerajaan bawahan sejenis tahlukan, namanya tahlukan tentu segala
kebijakan yang diambil pada kerajaan bawahan mesti seizin kerajaan penahluk. Dalam
suatu masa di zaman kerajaan/puri Tabanan berkuasa atas sebagian besar wilayah
Tabanan diantaranya puri Penebel yang menjadi bawahan puri Tabanan.
Dimasanya dahulu pernah ada suatu
berita berhembus kencang ke telinga penguasa Puri Tabanan bahwa puri Penebel
punya suatu rencana hendak membrontak katakanlah menyerang suatu kawasan Puri
Tabanan. Maka diutuslah seseorang yang dianggap mampu kala itu, untuk mencari
kebenaran informasi tentang penyerangan Puri Penebel. Maka tugas tugas mulia
itu dipercayakan kepada seseorang yang bernama Bendesa Mas Nyoman. Tugas
tersebut rasanya tidaklah terlalu salah jika dikatakan suatu misi karena pada
akhirnya menimbulkan peperangan. Perangpun sempat terjadi antara prajurit Puri
Tabanan yang di pimpin Bendesa Mas Nyoman dengan prajurit Puri Penebel, dan
dimenangkan oleh prajurit Puri Tabanan. Memang itulah yang berlaku di era
kerajaan dahulu siapa berjasa dia mendapatkan hadiah dari penguasa (raja).
Dengan berhasilnya Bendesa Mas
Nyoman memimpin prajurit Puri Tabanan mengalahkan prajurit Puri Penebel, maka
penguasa Puri Tabanan kala itu menghadiahi sebidang tanah berupa tanah hutan
kepada Bendesa Mas Nyoman, Alas Rajeg Uru demikian nama tempat/hutan tersebut.
Maka hari – hari selanjutnya mulailah Bendesa Mas Nyoman membangun di kawasan
hutan itu. Lebih dari satu sumber sejarah yang sebagian besar berupa lontar
menyebutkan pembangunan di Alas Rajeg menjadi suatu kawasan pemukiman dimulai
sekitar tahun 1507, kala itu Bendesa Mas Nyoman bersama sepuluh orang prajurit
pengiring dan satu keluarga pande berangkat menuju Alas Rajeg Uru. Sebagai
seorang yang bertaqwa kepadaNya maka yang pertama Bendesa Mas Nyoman kerjakan
adalah membangun Turus Lumbung sebagai tempat mohon restuNya, tempat itu kini
menjadi Pura Puseh Desa Jegu. Dalam waktu yang singkat Alas Rajeg Uru telah
berubah menjadi suatu tempat pemukiman yang menarik, terbukti berdatangan para
pengikut baru dari wilayah Mengwi, Marga, Kediri, juga Tabanan dan daerah
lainnya.Seiring berjalannya waktu yang senantiasa mengekalkan yang namanya perubahan
maka kata Rajeg Uru berubah sedikit demi sedikit dalam penyebutan pada awalnya
menjadi Raje Guru dan terakhir hingga jadilah kata Jegu. Ya, Desa Jegu
dahulunya adalah merupakan sebidang hutan yang bernama Alas Rajeg Uru.
Sumber bacaan : Majalah
Tabanan Serasa edisi 45 (mei 2015)
No comments:
Post a Comment