Friday, October 4, 2013

Yang tradisionalpun tidak kalah



Semboyan yang telah lama terdengar di telinga kita back to nature, kembali ke alam kembali ke herbal amat cocok kita dengungkan agar harapan sirna hilangnya asumsi/anggapan khalayak bahwa obat/ramuan tradisional, yang telah terpraktekkan oleh para moyang kita tidak layak lagi dikomsumsi orang zaman ini (modern).

Tiada terpungkiri, ada kecendrungan kian hari obat tradisional semakin diburu, kian banyak pula dokter yang memberi resep pengobatan memakai ramuan tradisional, serta banyak yang terbukti menyembuhkan. Semua orang tahu, negeri Cina itu adalah biang pengobatan  tradisional, di Cina setiap orang ke rumah sakit diberi pilihan berobat secara tradisional atau modern?. Sejak berabad-abad silam  masyarakat Cina masih yakin mutu obat tradisional (ramuan herbal) tidak lebih rendah dari obat modern.  Terbukti memang, tidak hanya penyakit-penyakit ringan, namun penyakit berat sekelas tumor bisa sembuh berkat ramuan obat tradisional. Diantaranya bahan yang telah terkenal untuk penyakit mematikan  adalah kunyit mangga (curcuma mangga) mahkota dewa (phaleria macrocarpa), tapak dara (vinca rosea), dsb.

Banyak diantara kita, bahkan semuanya menginginkan agar yang namanya ketuaan tidak kunjung kita jalani / agar kita awet muda disamping mengkonsumsi ramuan tradisional dapat juga dilakukan hal sbb. ; Biasakanlah makan secukupnya, tidak makan sebelum lapar, berhenti makan sebelum kekenyangan. Makan yang berlebih penyebab utama penuaan dini, karena tubuh kita tidak mampu menanggung beban kerja yang diberikan beban makanan yang berlebihan. Hal ini terbukti nyata pada warga pulau Okinawa, Jepang. Di pulau yang kecil itu  banyak penduduk yang berusia diatas  seratus tahun dengan tubuh yang tetap sehat. Penyebabnya bukan apa, tapi kebiasaan mereka untuk membatasi kalori yang disebut hara hachi bu [ artinya, berhenti makan saat merasa 80% kenyang ]. Pola nutrisi yang baik, perbanyak makan aneka sayuran, serta aneka buah agar sistim pencernaan kita tetap sehat. Ikan, daging putih / unggas  (ayam,burung, itik) porsinya lebih sering dari pada daging merah / non unggas (sapi, kerbau, babi, dsb), karena daging putih lebih mudah dicerna ketimbang daging merah. Jangan lupa hindari juga nikotin, alkohol, dan terik matahari, olah raga yang cukup juga tetap penting. Agar gizi atau nutrisi yang cukup tetap didapatkan oleh tubuh kita,maka cobalah konsumsi : kentang, wortel, mentimun, jambu biji, apel masing-masing 200 gr dikupas, bersihkan bikinlah juice, tambahkan sesendok makan madu, aduk  rata dan minumlah  (konsumsi sesering mungkin, semoga bisa awet muda ).--

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini