Thursday, September 19, 2013

“ Epilepsi/Ayan/Sawan” (sekilas)



Epilepsi adalah suatu jenis penyakit yang hingga kini masih dianggap oleh banyak kalangan sebagai suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan, di Bali penyakit ini dikenal dengan nama “penyakit ayan”. Banyak orang trauma dengan penyakit yang satu ini, itu mungkin lantaran banyak pandangan yang keliru tentang penyakit epilepsi ini. Sesuai dengan Koran mingguan tokoh edisi 19 – 25 Agustus 2013 menginformasikan tentang penyakit epelipsi adalah sbb. ;  Angka kejadian epilepsi bisa mencapai 1 s.d 20% dari populasi masyarakat dan epilepsi terjadi sebagian besar pada anak di bawah usia dua tahun.  Bahkan pada sebagian masyarakat epilepsi dianggap penyakit kutukan, stigma ini mesti kita hapus , karena epilepsi itu penyakit biasa dan bisa disembuhkan. Epilepsi adalah keadaan seseorang mengalami kejang berulang, tanpa penyebab yang jelas. Kejang berulang ini tanpa pencetus (provokasi) terjadi dua kali atau lebih. Antara kejang yang pertama  dengan kejang yang kedua ada interval waktu lebih dari 24 jam. Kalau kejang terjadi dalam sehari dengan frekwensi 6 s.d 10 kali disebut kejang berulang-ulang episode tunggal

Di kalangan masyarakat lumrah tersebar beberapa anggapan katakanlah mitos, tentang penyakit epilepsi/ayan ;
1.      Saat kejang mulut berbuih > persepsi ini sejatinya keliru, mulut tidaklah mesti berbuih saat kejang. Buih yang keluar dari mulut karena kejang yang terjadi lama, akhirnya mulut tidak mampu mengontrol air liur yang keluar, yang terus diproduksi.
2.      Hindari Air > Banyak orang yang mengatakan penderita epilepsi mesti dihindarkan dari air  persepsi ini juga keliru. Yang harus dilakukan adalah mengawasi si penderita kala bermain di air (sungai, laut, kolam). Jika penyakitnya kumat, penderita akan lebih cepat ditolong . Air bukan pemicu kumatnya epilepsi.
3.      Penyakit kutukan  >  Pandangan yang keliru dari masyarakat, karena kisah turun temurun yang mereka terima. Epilepsi/ayan merupakan penyakit biasa dan sebagian besar dapat disembuhkan.

Sumber : Koran mingguan tokoh, 19 – 25 agustus 2013.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini