Wednesday, August 7, 2013

Sejatinya ada dan Maha Gaib (Hindu)



Dalam ajaran agama Hindu kita acap mendengar bahwasanya Hyang Widi itu Maha Pencipta, Maha Agung, Maha Karya, dan Maha Segalanya, Maha Esa serta sebutan-sebutan yang lainnya. Kitapun berkali-kali mendengar kalimat, Ekam Sat Wiprah Bahudha Wadanti yang punya arti : Sanghyang Widhi itu satu/esa, orang bijaksana menyebutkan dengan banyak nama. Beliau Maha Kekal : abadi dari waktu ke waktu, Beliau tidak berawal (anadi) dan tidak berakhir (ananta), keberadaan Beliau tetap tidak pernah berubah.

Diantara keyakinan kita akan keberadaan Tuhan Nan Agung/Hyang Widhi, kalau kita tiada munafik di saat-saat tertentu pernah kita  meragukan keberadaanNya, karena kita tiada pernah tahu bagaimana rupa Beliau. Kita semua memiliki mata untuk melihat, hanya sebatas jika benda itu terkena cahaya. Telinga, hidung, lidah serta kulit untuk mendengar, mencium, mengecap dan merasakan yang juga pada batas-batas tertentu. Pada diri kita terjadi perasaan senang, sedih, marah dll. Bagaimana wujud perasaan itu ? Kita tidaklah bisa melihatnya, mendengarkan, mencium atau bahkan mengecap perasaan itu. Karena perasaan itu gaib adanya. Yang nampak hanya gejalanya, jika gembira wajah kita berseri-seri, kalau sedih muka kita akan kusam, sedangkan perasaan itu sendiri tidak nampak karena kemampuan panca indra kita serba terbatas. Oleh karena keterbatasan panca indra kita,  kita tidak mungkin dapat mengetahui keberadaan  Sanghyang Widhi. Pikiran kita juga terbatas, sehingga kita juga tidak mampu memikirkan wujud Beliau, karena Beliau bersifat Maha Gaib.

Karena Hyang Widhi Maha Gaib, makanya juga diberi sebutan “ Sanghyang Widhi Acintya “ yang artinya Sanghyang Widhi tidak dapat dipikirkan, Beliau diumpamakan sebagai api dalam kayu. Api itu tidaklah nampak, namun kalau kayu digosok-gosokkan dengan kayu lain akan keluar api, dan juga banyak yang mengumpamakan bagai minyak dalam santan. Minyak dalam santan bukankah tidak nampak? Namun jika diolah akan berubah menjadi minyak. Walau pada kenyataannya Hyang Widhi tidak dapat dilihat dan dipikirkan, dengan melakukan perbuatan atau perkataan dan pikiran yang suci maka kitapun akan merasakan keberadaan Beliau.---

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini