Yang namanya suatu hari raya keagamaan dimana-mana di
tanah Bali tentu dirayakan secara meriah
dan penuh dengan kekusyukan oleh para umatNya. Demikian juga Hari Raya
Kuningan, khusus di daerah Buleleng Hari Raya Kuningan dirayakan dengan lebih
istimewa, disamping ada juga suatu
tradisi unik yang berjalan sejak puluhan tahun lalu bahkan mungkin lebih. Unik
dikatakan karena tidak ada di daerah lainnya di tanah Bali.
Selain melaksanakan ritual sembahyang di kuburan, ada juga
tradisi unik lainnya di daerah Buleleng yang dilaksanakan pada Hari Raya
Kuningan. Tradisi itu adalah persembahan /persembahyangan oleh para pemedek
yang khusus menikah dengan perempuan di Desa Panji Kecamatan Sukasada. Momen
Kuningan ini keluarga yang menikahi gadis di Panji tersebut diwajibkan
mempersembahkan sesajen di Pura Desa Panji. Tradisi bagi keluarga yang menikahi
perempuan di Panji wajib mempersembahkan sesajen saat Kuningan merupakan
tradisi turun temurun. Ada mitos yang
dipercaya jika ada keluarga yang telah menikahi perempuan di Panji, namun tidak
melaksanakan persembahyangan di Pura Desa Panji kala Hari Raya Kuningan tiba
akan mendapatkan mala petaka seperti kesakitan atau tidak mendapatkan berkah
rezeki. Demikian juga para pihak keluarga yang sudah menikahi gadis di Panji
telah mempercayai dan mengikuti tradisi tersebut dengan tulus iklas.
Saat hari raya Kuningan keluarga yang menikahi gadis Panji
menghaturkan sesajen berupa canang sari, banten penuuran, pejati, dan suci,
dapat dipilih sesaui kemampuan. Selain
untuk melanjutkan tradisi yang telah berlangsung, momen ini juga dipakai
sebagai saat tepat untuk memohon keselamatan dan kerahayuan dari Ida Bhatra yang
bersthana di Pura Desa Panji. Makanya setiap Hari Raya Kuningan tiba pemedek yang datang luar biasa banyak baik
dari Desa Panji sendiri, dari luar daerah di Bali bahkan ada juga turis yang
menikah dengan perempuan Panji.
Sumber :
bali post 7-4-2013.--
No comments:
Post a Comment