Umat Hindu menyadari tentang adanya
beraneka ragam pemberian dari Hyang Widhi, dari orang tua atau leluhur, serta
dari orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Berbagai pemberian ini
dipandang sebagai hutang, atau ikatan yang lumrah disebut Rna merupakan tiga
ikatan atau hutang yang hendaknya diperhatikan ; 1. Dewa Rna berarti kewajiban atau ikatan hutang kepada Hyang Widhi , beserta manifestasinya. 2.
Pitra Rna berarti kewajiban atau ikatan hutang kepada Pitara, leluhur,
serta orang tua. 3. Rsi Rna
berarti kewajiban atau ikatan hutang kepada para Rsi (orang suci).
Setiap umat Hindu mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan yadnya,
yang bertujuan untuk membalas hutang atau kewajiban berupa Rna yang merupakan
suatu hubungan yang tidak bisa
dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari seperti ; Dewa Rna akan menimbulkan pelaksanaan Dewa Yadnya serta Butha Yadnya, Rsi Rna akan
menimbulkan pelaksanaan Rsi Yadnya, Pitra Rna akan menimbulkan pelaksanaan
Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya.
Sesungguhnya umat Hindu meyakini
terciptanya manusia adalah berasal dari yadnyaNya, maka menjadi kewajiban
manusia untuk melaksanakan yadnya atau persembahan kepada Hyang Widhi serta
segala manifestasiNya dengan jalan
saling memelihara satu dengan yang lainnya, dengan demikian akan tercapai
kebahagiaan hidup bersama. “ Ia yang
memakan sisa yadnya akan terlepas dari segala dosa, (tetapi) ia yang memasak
makanan hanya bagi dirinya sendiri sesungguhnya makan dosa “ . Kita dapati penegasan bahwa umat manusia yang menikmati apa yang
biasa tersisa dari yadnya maka ia akan
terlepas dari dosa. Sedangkan mereka yang menyediakan makanan hanya untuk
kepentingan dirinya sendiri tanpa terlebih dahulu mempersembahkannya guna kepentingan yadnya maka ia makan dosanya
sendiri. Nampaklah yadnya memiliki tujuan untuk melepaskan manusia dari ikatan
dosa sehingga pada akhirnya tercapai kebahagiaan abadi yang merupakan tujuan
agama Hindu.---
No comments:
Post a Comment