Ibarat menambah pekerjaan yang telah ruwet akhirnya tahu
sendiri akibatnya. Jajaran dunia pendidikan yang terlalu membuat ruwet keadaan,
apa yang sesungguhnya hendak di kejar, prestasi yang natural?,prestasi yang
murni ? atau ketidak percayaan yang memuncak akan hasil kerja yang tiada pernah
lelah dari sang pahlawan tanpa tanda jasa ? Nyata efeknya dibidang teknis
penyelenggaraan, namun tiada pasti di bidang kualitas apa lagi mutu.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Gede Sujaya, di Denpasar, Sabtu malam menyampaikan UN yang seharusnya dimulai Senin (15/4) terpaksa diundur, direncanakan menjadi Rabu (17/4).
"Dengan pengunduran ini, maka mata pelajaran UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C yang seharusnya diujikan pada hari pertama atau Senin (15/4) diundur menjadi Jumat (19/4). Mata pelajaran yang seharusnya diujikan pada hari kedua atau Selasa (16/4) digeser menjadi Senin (22/4)," katanya.
Sedangkan mata pelajaran UN yang diujikan pada hari ketiga atau Rabu (17/4) akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yakni pada hari dan jam yang sama. Hal serupa juga berlaku pada mata pelajaran UN yang dijadwalkan dilaksanakan pada hari keempat atau Kamis (18/4) akan tetap dilaksanakan pada hari yang sama.
Menurut dia, naskah soal UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C seharusnya sudah tiba di Bali, Jumat (12/4). Namun hingga Sabtu malam, baru sebagian soal UN SMK yang sampai di Pulau Dewata. Sedangkan soal UN SMA/SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C sama sekali belum didistribusikan oleh pihak percetakan.
Terjadi keterlambatan karena Ghalia Indonesia Printing, Bogor, Jawa Barat, selaku rekanan yang memenangkan tender pencetakan soal UN SMA/MA, SMK dan Paket C untuk Provinsi Bali tidak mampu menyelesaikan pencetakan soal tepat waktu. Otomatis pendistribusian naskah soal UN juga terlambat.
Terkait keterlambatan pendistribusian soal UN itu, Sujaya mengaku sudah menghubungi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar Notodiputro lewat telepon seluler.
"Dari hasil koordinasi antara Balitbang Kemendikbud dengan BSNP itu, diputuskan untuk pemundurkan pelaksanaan UN. Pihak Kemendikbud juga akan mengirimkan surat edaran resmi melalui faksimile," ujarnya.
Sujaya mengaku tidak tahu pasti permasalahan apa yang dihadapi pihak percetakan sehingga tidak bisa menyelesaikan soal UN itu tepat waktu.
Sumber > http://www.beritasatu.com
No comments:
Post a Comment