Friday, March 29, 2013

Yadnya (Hindu)



Mungkin diantara agama yang ada di dunia ini hanya agama Hindu yang mengenal istilah yadnya. Kata yadnya adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Sansekerta dari urat kata Yaj yang punya arti  memuja, mempersembahkan, atau dapat juga diartikan memberi pengorbanan. Dari urat kata Yaj muncul beberapa kata, kata Yajna sendiri berarti pemujaan, persembahan, atau korban suci. Yajus aturan-aturan tentang yadnya.Yajamana artinya orang yang melaksanakan yadnya. Jadi Pengertian yadnya adalah  “korban suci yang tulus iklas tanpa pamrih guna kepentingan diri sendiri”

Sesungguhnya, pada dasarnya yadnya itu bertujuan untuk membalas hutang (rna), berupa hutang budi dan hutang hidup kepada Hyang Maha Kuasa, leluhur, serta para Rsi (orang suci), juga kepada mahluk lainnya. Karena berkat yadnya Tuhan menciptakan segala alam semesta beserta isinya, dengan hukum kodratnya, menciptakan udara, serta zat-zat hidup yang berguna bagi semua mahluk, sehingga kita dapat teratur dan harmonis. Tanpa yadnya Tuhan, alam semesta beserta isinya tidak akan ada. Hyang Widilah yang beryadnya pertama kali tanpa mengharapkan balasan serta sanjungan. Karenanya sedemikian pentingnya yadnya itu bagi umat Hindu. Bila ditinjau dari segi bentuk, yang namanya yadnya dapat dibagi menjadi dua, yakni  :

a.      Yadnya riil (nyata) yang bersifat sekala, contohnya dengan membuat upakara (sesajen dan banten), memberi bantuan/sumbangan material kepada orang yang memerlukan, serta yang lainnya.
b.      Yadnya yang abstrak (tidak nyata) yang bersifat niskala, contohnya dengan jalan bersemadhi, beryoga, bertapa , maupun berpuasa.

Yadnya yang nyata itu pada umumnya dilakukan oleh umat yang belum begitu tinggi tingkatan jenananya. Sedangkan yadnya yang tidak nyata (abstrak), kebanyakan dilakukan oleh mereka yang merasa diri sudah tinggi tingkatan Jenananya. Yadnya apapun yang dilakukan bersifat  jasmaniah,  roraniah , atau tuntutan jiwa, kalau dilakukan dengan penuh kepercayaan akan dapat membawa kita (umat) ke cita-cita kita, yakni “kesejahtraan hidup lahir dan bathin”.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini