Banyak anggapan yang keliru atau salah di
masyarakat mengenai penyebaran HIV pada man usia. Walaupun HIV menyebar melalui
darah dan cairan tubuh lainnya, namun tidak semua cairan tubuh dapat
membawa/menularkan HIV.
Sejatinya adalah seperti berikut ;
Keringat > menempelnya keringat pengidap HIV
postif pada kulit orang yang sehat tidak akan menularkan virus tersebut. HIV
tidak terdapat pada keringat, tetapi pada darah, cairan kelamin, dan ASI (air
susu ibu)
Saliva/liur > tidak dapat menularkan HIV
Bersin dan batuk > merupakan kasus yang sama
dengan air liur, dimana cairan hidung bukanlah media penularan HIV, semasih
tidak mengandung darah
Menggunakan WC
> yang sama tidak menyebabkan tertular HIV sebab kotoran dan air seni
tidak dapat membawa HIV
Makanan dengan alat makan yang sama > tidak akan menularkan HIV. (sekali lagi : air
liur tidak dapat membawa virus)
Gigitan nyamuk dan serangga lainnya > tidak akan menularkan HIV. Nyamuk hanya akan
menghisap darah yang digigitnya dan hanya memasukkan liurnya dalam tubuh yang
berupa bentol, nyamuk tidaklah menginjeksikan darah yang telah dihisap ke tubuh
orang lain.
Berenang bersama > tidak menularkan HIV.
HIV bukan virus yang hidup di udara, air,
kotoran/tinja, ataupun air seni. HIV tidak dapat bertahan lama di luar badan
manusia. Oleh karena itu, hubungan sosial yang normal dengan pengidap HIV tidak
membuat kita tertular HIV. Dengan mengetahui bahwa cairan tubuh yang rawan HIV
adalah darah, cairan kelamin, dan ASI (air susu ibu), maka kita dapat menjaga
tindakan dan prilaku kita agar tidak beresiko terkena HIV.
Nb : Hanya ada 3 cairan tubuh yang rawan
membawa HIV : darah, ASI, dan cairan kelamin.
No comments:
Post a Comment