Saturday, February 2, 2013

Pesta Api



Teheran, Iran (AP) — Pengikut agama minoritas Zoroastrianisme di Iran berkumpul setelah matahari tenggelam untuk merayakan Sadeh — sebuah perayaan kuno di pertengahan musim dingin yang berasal dari Iran masa pra-Islam yang juga menarik perhatian kaum Muslim.

Para pendeta Zoroastrianisme, berpakaian putih melambangkan kemurnian, membacakan ayat-ayat dari Avesta, kitab suci mereka, di hadapan lebih dari 2.000 orang pada Selasa.

Pria dan wanita mengenakan pakaian tradisional membawa obor dan menyalakan api unggun besar di pinggiran Teheran pada Selasa, dan diiringi tarian kaum muda.

Sadeh, perayaan penciptaan api, telah diakukan sejak zaman dahulu, ketika Zoroastrianisme menjadi agama yang dominan di kekaisaran Persia.

Zoroastrianisme kehilangan dominasi setelah Arab Muslim menyerang dan menaklukkan Persia pada abad ketujuh. Saat ini, sebagian besar penduduk Iran yang berjumlah 75 juta orang adalah Muslim Syiah, dan pemerintah yang berkuasa dipimpin oleh ulama yang memberikan pelajaran Islam ketat.

AP/Vahid SalemiSetelah revolusi 1979 membawa pemerintahan Islam garis keras, penganut Zoroastrianisme banyak bermigrasi ke Amerika Serikat.

Sekitar 20 ribu umat Zoroastrianisme tetap bertahan hingga saat ini — turun dari 300 ribu pada 1970-an, ketika banyak yang pindah ke Amerika Serikat. Mereka melengkapi sebagian kecil penduduk Iran non-Muslim, termasuk 150 ribu orang Kristen dan 15 ribu Yahudi.

Meskipun Sadeh secara tradisional telah ditandai oleh Zoroastrianisme, banyak Muslim Iran bergabung dengan festival tersebut, Selasa.

"Festival ini mempromosikan persahabatan dan kebahagiaan. Perayaan ini adalah kesempatan untuk berterima kasih kepada Tuhan atas penciptaan api. Api yang bercahaya dan hangat membawa kasih sayang di antara masyarakat. Itulah alasan kami berada di sini," kata pemuka agama Zoroastrianisme Sohrab Hengami.

AP/Vahid SalemiAli Doosti, seorang Muslim Iran yang menghadiri perayaan pada Selasa, mengatakan Sadeh seharusnya tidak dilihat dari perspektif agama murni.

"Sadeh adalah sebuah perayaan kuno yang melambangkan warisan budaya Iran yang kaya. Tidak ada alasan mengapa Muslim Iran tidak harus mengamati acara tersebut," katanya.

Bagi Zoroastrianisme, api mewakili kehidupan dan sifat yang melekat pada Ahura Mazda — kebaikan sempurna.

"Sadeh adalah perayaan api, tapi kami tidak menyembah api. Kami menyembah satu Tuhan," kata Ardeshir Khorshidian, pendeta yang lain.

Api memainkan peran sentral dalam ibadah sebagai simbol kebenaran dan roh Tuhan. Doa sering dipanjatkan di depan api, dan api suci dijaga agar terus menyala di kuil-kuil besar.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini