dengan barang kesayangan |
Prilaku anak yang bersahabat dengan barang-barang, seperti boneka, bantal, guling, selimut dan yang lainnya masih terkatagorikan wajar. Dekat dengan barang-barang tersebut selalu membuat anak nyaman. Ada istilah comfortness anak terhadap situasi. Anak nyaman dengan barang kesukaannya. Prilaku comfortness itu diawali ketika anak mulai lepas dari bundanya. Misalnya bundanya harus bekerja, atau cerai saat si anak masih bayi, anak merasa kehilangan. Maka si anak menumpahkan pelampiasan kepada benda-benda kesayanganya.
Selain dengan benda-benda, anak kadang menemukan kenyamanan
dengan aktifitas fisik, misalnya menghisap jempol, dan memegang kuping.
Sepanjang hal yang dilakukan tidak membahayakan, orang tua hanya perlu
memperhatikan. Usia rawan dengan perilaku comfortnes ini adalah mulai 2 s.d 5
tahun. Saat itulah anak dekat dengan
bundanya, tanpa mengabaikan peran ayah. Ketika bundanya tidak ada, anakpun
mencari pengganti untuk mendapatkan kenyamanan atau kehangatan dari benda-benda
yang disukainya. Kedekatan emosional yang hilang yang ingin digantikan dengan
memegang atau memeluk sesuatu.
Sumber : tabloid tokoh , 18 -24 februari 2013
No comments:
Post a Comment