Sungguh bijak sana raja suami istri Masula-Masuli yang pernah
bertahta di tanah Bali kala itu. Betapa tidak atas prakarsa beliaulah berdiri
dengan anggun hingga kini sebuah pura yang terletak di bawah dan timur istana
presiden Tampak Siring. Di kabupaten Gianyar letaknya jadi satu kesatuan dengan
situs budaya Mangening.
Pada era pemerintahan raja suami-istri tersebut di tanah
Bali, kebebasan beragama amat di junjung tinggi dan dihargai, raja
Masula-masuli memimpin langsung pembangunan sejumlah pura besar dengan asisten
kawakan Mpu Kuturan. Semua master plan pembuatan pura di buat sesuai apa yang
telah diterapkan di tanah Jawa (Majapahit). Dengan tujuan utama mengagungkan
Bhatara Indra, pura Thirta Empul di dirancang dan dibangun dengan pasilitas
banyak pancuran sebagai tempat menuangkan berbagai air suci. Air suci yang
diyakini dapat menentramkan, meneduhkan, dan juga memberi pikiran jernih pada
umat yang percaya akan kebesaran Tuhan kala itu dan kini. Atas ide Mpu Kuturan
dan diejawantahkan oleh Mpu Angganjali dengan huruf Sumedang maka air suci yang
bersumber di jeroan pura dialirkan ke banyak pancuran. Terciptalah
pancuran-pancuran yang mencurahkan berbagai air suci/ sejenis thirta, diantaranya
pancuran pengelukatan, pebersihan, sudamala, pelebur sumpah cor, pelebur ipian
ala, pengentas, tirtha empul, pemelaspas, dsb.
Memang semuanya mesti kita dasari dengan suatu keyakinan,
bagi umat Hindu di tanah Bali mendatangi pura Thirta Empul adalah dengan tujuan
utama sembahyang yang didahului dengan mandi keramas di pancuran-pancuran tadi.
Sebagian besar air pancuran itu mesti dipakai untuk mandi keramas, kecuali
pancuran yang berlabel tirta pengentas (wajib dihindari saat mandi karena
thirta pangentas hanya untuk mereka yang telah meninggal), dan juga kecuali
pancuran yang menghasilkan air/thirta pemelaspas (yang wajib dipelaspas
hanyalah sejenis bangunan/tempat suci disamping rumah). Dalam artian semua air
pancuran itu disesuaikan dengan peruntukannya.-
Nb :
Sesuai informasi jika untuk melepaskan diri dari yang namanya sumpah cor, ybs mesti mandi keramas di pancuran pelebur sumpah cor lebih dari tiga kali, jika mungkin minimal hingga 11 kali dan yang tak kalah pentingnya disertai dengan keyakinan yang mantap. Konon sumpah cor sumpah yang terberat, dijajaran sumpah yang diyakini umat Hindu.-
No comments:
Post a Comment