Wednesday, January 16, 2013

Sarana melebur Ipian ala/mimpi buruk ada di Tirtha Empul (Hindu)



Sungguh bijak sana raja suami istri Masula-Masuli yang pernah bertahta di tanah Bali kala itu. Betapa tidak atas prakarsa beliaulah berdiri dengan anggun hingga kini sebuah pura yang terletak di bawah dan timur istana presiden Tampak Siring. Di kabupaten Gianyar letaknya jadi satu kesatuan dengan situs budaya Mangening.


Pada era pemerintahan raja suami-istri tersebut di tanah Bali, kebebasan beragama amat di junjung tinggi dan dihargai, raja Masula-masuli memimpin langsung pembangunan sejumlah pura besar dengan asisten kawakan Mpu Kuturan. Semua master plan pembuatan pura di buat sesuai apa yang telah diterapkan di tanah Jawa (Majapahit). Dengan tujuan utama mengagungkan Bhatara Indra, pura Thirta Empul di dirancang dan dibangun dengan pasilitas banyak pancuran sebagai tempat menuangkan berbagai air suci. Air suci yang diyakini dapat menentramkan, meneduhkan, dan juga memberi pikiran jernih pada umat yang percaya akan kebesaran Tuhan kala itu dan kini. Atas ide Mpu Kuturan dan diejawantahkan oleh Mpu Angganjali dengan huruf Sumedang maka air suci yang bersumber di jeroan pura dialirkan ke banyak pancuran. Terciptalah pancuran-pancuran yang mencurahkan berbagai air suci/ sejenis thirta, diantaranya pancuran pengelukatan, pebersihan, sudamala, pelebur sumpah cor, pelebur ipian ala, pengentas, tirtha empul, pemelaspas, dsb.


Memang semuanya mesti kita dasari dengan suatu keyakinan, bagi umat Hindu di tanah Bali mendatangi pura Thirta Empul adalah dengan tujuan utama sembahyang yang didahului dengan mandi keramas di pancuran-pancuran tadi. Sebagian besar air pancuran itu mesti dipakai untuk mandi keramas, kecuali pancuran yang berlabel tirta pengentas (wajib dihindari saat mandi karena thirta pangentas hanya untuk mereka yang telah meninggal), dan juga kecuali pancuran yang menghasilkan air/thirta pemelaspas (yang wajib dipelaspas hanyalah sejenis bangunan/tempat suci disamping rumah). Dalam artian semua air pancuran itu disesuaikan dengan peruntukannya.-

Nb :
Sesuai informasi jika untuk melepaskan diri dari yang namanya sumpah cor, ybs mesti mandi keramas di pancuran pelebur sumpah cor lebih dari tiga kali, jika mungkin minimal hingga 11 kali dan yang tak kalah pentingnya disertai dengan keyakinan yang mantap. Konon sumpah cor sumpah yang terberat, dijajaran sumpah yang diyakini umat Hindu.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini