Sunday, October 28, 2012

“Asuransi “

Koran Tokoh, 29 Okt. – 4 Nov. 2012.

Secara umum setiap orang mampu membeli Asuransi, tapi tidak semua orang mau untuk memilikinya. Dapat dibayangkan apa yang terjadi pada keluarga tercinta jika pencari nafkah meninggal dini. Bagaimana dengan kelanjutan pendidikan anak-anak?
Asuransi jiwa memiliki peran penting dalam perencanaan keuangan pribadi dan merupakan satu-satunya cara dalam memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial yang disebabkan oleh kejadian yang tidak diharapkan seperti meninggal dunia secara dini, atau mengalami cacat total dan tetap. Salah satu cara untuk mengelola resiko yang dihadapi manusia adalah dengan membeli polis asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.  Resiko tersebut bisa bersumber dari diri sendiri dan menimbulkan resiko untuk diri sendiri dan sekaligus orang lain  (resiko berganda), resiko yang ditimbulkan oleh orang lain dan ketidak pastian situasi  dan stabilitas politik suatu negara. Asuransi menjadi penting untuk dipertimbangkan, mengingat tuntutan zaman percepatan dan kematangan dalam perencanaan keuangan secara menyeluruh.

Asuransi jiwa adalah perlindungan/ganti rugi finasial atau memindahkan resiko kepada pihak ketiga atas jiwa, dan kesehatan yang diakibatkan oleh kejadian yang tidak terduga. Biaya yang dibayarkan oleh tertanggung kepada penanggung untuk resiko disebut premi. Ini biasanya di tentukan oleh penanggung (perusahaan asuransi), untuk dana yang bisa diklaim di masa depan. Ada beberapa jenis asuransi jiwa ; Pertama Asuransi jiwa berjangka yang berkarateristik proteksi tinggi dengan premi yang relatif rendah. Kedua asuransi seumur hidup yang memiliki karakteristik dasar asuransi jiwa permanen (proteksi seumur hidup). Ketiga : Asuransi jiwa dwi guna karakteristiknya proteksi yang memberikan jumlah uang pertanggungan jika masih hidup pada masa berakhirnya kontrak  (masa akhir pertanggungan) Sistim pembayarannya bisa sekaligus / lumpsum, dan bersifat infestasi jangka panjang dengan pengaturan premi secara berkala

Asuransi Pendidikan > Anda perlu mempersiapkan dana pendidikan untuk anak. Ada 4 alasan yakni tingginya biaya pendidikan saat ini, naiknya biaya pendidikan dari tahun ke tahun, ketidak pastian ekonomi di masa mendatang, dan ketidak pastian fisik pencari nafkah/orang tua di masa mendatang.. Rencana keuangan pendidikan yang dibuat ditulis berdasarkan 2 asumsi : asumsi kenaikan biaya pendidikan, dan asumsi suku bunga infestasi. Evaluasi dan revisi harus terus menerus dilakukan, minimal setahun sekali. Karakter,gaya/standar hidup anda amat menentukan jenis asuransi apa yang dipakai sebagai sarana menabung untuk masa depan.  

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini