Monday, September 10, 2012

Sungai bawah tanah, “Karang asem-Buleleng”


Sumber >  koran Tokoh, 10-16 september 2012.

 Kisah sungai bawah tanah itu konon bermula dari sejarah meletusnya Gunung Agung dan Gunung Batur, sebelum letusan terjadi telah terbentuk sungai di permukaan tanah. Air sungai itu beraliran deras, asalnya dari mata air di sejumlah titik kawasan daerah aliran sungai di Karangasem-Buleleng. Sebagian mata air besar, dulu ada di kaki Gunung Agung.

Bencana krisis air melanda sebagian daerah Karangasem dan Buleleng saat terjadi letusan gunung berapi itu. Lahar dari kepundan gunung berapi  ini meluap hingga menutupi permukaan sungai. Permukaan sungai memang tertutup, tetapi tutupan permukaan tidak menyentuh dasar sungai. Jadilah sungai bawah tanah yang aliran airnya masih mengalir sampai sekarang. Limpahan air tersebut selama bertahun-tahun katanya terbuang ke laut lepas. Seorang ahli hidrologi memastikan, sungai bawah tanah yang terbentang dari Karangasem hingga Buleleng itu, benar adanya. Hasil survei pemetaan daerah aliran sungai telah menunjukkan hal itu. Salah satu sumber mata air terbesarnya ada di Tejakula Buleleng.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini