Monday, September 10, 2012

Pura Pangsong/Pengsong Desa Kuranji Lobar.

Sumber >  koran Tokoh, 10-16 september 2012.


Tiap hari raya / hari besar agama Hindu, Pura Pangsong/Pengsong di puncak Gunung Pangsong, Desa Kuranji,Lombok Barat selalu ramai dikunjungi Umat Hindu. Mereka datang dari seluruh pelosok pulau Lombok untuk bersembahyang, termasuk ketika merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Umat Hindu dari Bali pun sering melakukan tirta yatra di Pura Pangsong. Pura Gunung Pangsoing disungsung 44 banjar, di wilayah pagesangan, Batu Dawa, Dusun Sengkongo, komplek perumahan BTN Telaga Waru dan BTN Gunung Pangsong Indah. Pada hari Raya Galungan  ratusan Umat Hindu melakukan patirtan diteduhi pohon beringin yang berdaun lebat di bagian selatan pelataran Gunung Pangsong.  Mereka lalu menuju Melanting, dan terakhir menuju tangga naik mengarah ke Pura Pangsong/Pengsong di puncak gunung. Saat malam hari ada juga yang mekemit di pura. Mereka yang datang silih berganti. Pura Gunung Pansong menjadi salah satu pura yang wajib dikunjungi Umat Hindu di pulau Lombok. Menurut sejarah, Pura Gunung Pangsong merupakan tempat Ida Ketut Subali mendarat pertama di Padang Rea, tepi pantai Kuranji Lombok Barat. Ida Ketut Subali dengan 200 pasukannya dari Karangasem Bali, ketika berjalan masuk pulau Lombok sampai di kawasan gunung. Mereka tersesat oleh lebatnya pepohonan. Diatas puncak gunung yang disebut “Mur”, ida mendapat petunjuk bahwa gunung tersebut merupakan tempat suci, yang dipuncaknya harus berdiri sebuah pura.  Pura Pangsong tersebut dibangun kakaknya  yang benama Ida Wayan Subali.

Gunung Pangsong/Pensong dengan ketinggian sekitar200 meter merupakan sebuah bukit (namun lebih dikenal dengan sebutan gunung) berada di wilayah Lombok Barat. Dipuncak gunung terdapat Pura Gunung Pangsong, dan ditengah pura tersebut terdapat sebuah batu ceper berukuran besar. Batu tersebut  menunjukkan posisi tertinggi Gunung Pangsong, yang dulunya tempat duduk Ida Ketut Subali. Naik ke puncak Gunung Pangsong pengunjung harus mendaki 275 anak tangga. Jalan kecil sempit dan menanjak diantara bebatuan sejauh 25 meter ditempuh, barulah tiba di puncak gunung, tempat Pura Gunung Pangsong berdiri. Disepanjang jalan menuju puncak, banyak terdapat satwa kera, merupakan penguhuni Gunung Pangsong sejak dahulu. Kera-kera ini dikeramatkan dengan sebutan “Jro Sedahan”. Dari puncak Gunung Pangsong tampak pemandangan kota Mataram, kawasan Lombok Barat dan sekitarnya. Di arah utara bagian timur nampak Gunung Rinjani di Lombok Timur yang juga menjadi tempat suci bagi Umat Hindu. Di pojok selatan bagian timur agak kebawah, terlihat goa raksasa yang diatasnya terdapat pelinggih Gunung Sari dan Betara Bagus Jawa (Majapahit). Hal ini diterangkan dalam buku Kupu-kupu Kuning. Dari puncak tampak pula Pura Gunung Kuripan, di Gunung Sasak Kuripan Lombok Barat. Di bagian selatan arah barat bawah, tampak pelinggih ukir kawah. Dari sini akan terlihat Pura Singaji yang ada di dusun Sengkongo, Kuranji, dan Pura Song Landak di wilayah Sekotong Barat, dusun Medang Lombok Barat. Di arah barat puncak gunung terlihat pelinggih Gunung Agung dan dikejauhan tampak pula Gunung Agung di pulau Bali.  Di Gunung Pansong inilah diyakini tempat pelinggih Gunung Pangsong, Gunung Agung, Meranggu, Gunung Rinjani, Gunung Sari, Betara Bagus Jawa (Majapahit). Keramaian di Pura Gunung Pansong juga terjadi saat pujawali, “Anggarakasih/Anggara keliwon wuku Prangbakat”.  Saat itu ada kegiatan pemotongan khewan yang akan dijadikan sesajen.  Pemotongan dan memasaknya langsung dilakukan di puncak Gunung Pangsong. Setelah memandikan kerbau sebagai ternak yang akan dijadikan sesajen di Pura Rambut Diwi, Punia Mataram pada hari H pujawali, umat Hindu berkumpul di pura Penataran Agung Mumbul untuk berangkat ke Gunung Pangsong. Kemudian sebelum ke Gunung Pangsong/Pensong kerbau itu dimandikan lagi di kali babak, di bagian selatan dusun Sengkongo Kuranji, barulah dinaikkan ke puncak gunung untuk dipotong.-    

 Lain Post >>

Gunung Pengsong hanya sebuah bukit batu hitam dengan rindang pepohonan, dengan ketinggian puncak sekitar 200 meter diatas permukaan laut (mdpl). Tapi yang menarik, dari puncak Gunung Pengsong, kita bisa melihat dan menikmati panorama indah Kota Mataram dan Lombok Barat dari berbagai arah.


Di puncak ini pula, terdapat sebuah tempat peribadatan umat Hindu, Pura Gunung Pangsong, yang konon merupakan Pura pertama dan tertua di Pulau Lombok. 


Gunung Pengsong terletak di Desa Kuripan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, berjarak sekitar 10 Km ke arah Selatan dari Bandara Selaparang, Mataram. Menggunakan taksi hanya sekitar 15 menit dari bandara, dengan biaya sekitar Rp50ribu.
Kawasan seluas lebih dari 11 hektare yang ditetapkan sebagai salah satu objek wisata sejak tahun 1996 ini, ibarat miniatur hutan. Banyak jenis pohon rindang, mulai albasiah hingga beringin berusia ratusan tahun. Kawanan kera coklat keabu-abuan, berhabitat di sini, dengan segala tingkah laku mereka yang menggoda pengunjung yang datang.
Teduh dan sejuk, adalah kesan pertama ketika masuk ke kawasan wisata Gunung Pengsong. Beragam jenis pohon tumbuh rindang, beberapa diantaranya beringin berusia ratusan tahun dengan akar-akar gantung yang tebal.
Ada mata air yang bisa dijumpai sebelum mulai mendaki. Lokasi mata air ”Tirta Mumbul Sari” biasanya digunakan umat Hindu tahapan pertama beribadah, sebelum ke tempat suci Melanting, dan Pura Gunung Pangsung yang letaknya lebih tinggi.
Meski sepanjang pendakian sudah tersedia undak-undak dari batu dan plesteran semen, untuk mencapai puncak Gunung Pengsong ternyata bukan hal mudah bagi yang tidak biasa mendaki.
Toh setelah mencapai puncak, rasa lelah pasti terobati dengan panorama indah yang bisa dinikmati. Bangunan Pura Gunung Pangsong/Pengsong nampak anggun dengan relief-relief uniknya. Pura nampak bersih terawat, meski pun sudah berusia ratusan tahun.
Dari puncak ini, pemandangan persawahan dan pemukiman hingga perairan teluk Lembar bisa terlihat di sisi Selatan. Ke arah Timur, puncak Rinjani bisa terlihat jika cuaca sedang cerah bersahabat, begitu pun ke arah Barat pesona Gunung Agung di Bali tak luput dari pandangan.
Gunung Pengsong sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya sejak 1996 silam. Sejak saat itu pula Pemerintah Lombok Barat menetapkannya menjadi salah satu objek wisata alam daerah.
Menurut Pemangku Pura Gunung Pangsung, Jero Mangku Semadiyatna, Pura ini berdiri sekitar tahun 1514 oleh Ida Betara Wayan Sebali, seorang pandita Hindu dari Geria Pendem, Karangasem, Bali.
”Kalau dari sisi sejarah, Pura ini merupakan yang paling tua di Lombok,” katanya.
Hingga kini, umat Hindu yang ngaturang atau beribadah di tempat suci ini bukan hanya datang dari Lombok, tetapi juga dari Bali, Yogyakarta, dan Jakarta.
Ada yang unik saat beribadah di Pura ini. Umat yang datang membawa banten (sesajian sembahyang) untuk ngaturang, harus jeli jika tak ingin isi banten direbut kawanan kera sebelum dipersembahkan.
Konon, nama Gunung Pengsong diambil dari akronim Kepeng Song atau uang bolong. Ini uang logam yang digunakan sebagai alat tukar di zaman penjajahan dulu.
”Dulu saat tentara Jepang pergi, uang bolongnya konon banyak ditanam di kawasan ini. Makanya namanya Gunung Pengsong dari kata Kepeng Song,” kata Jero Mangku.
Lokasi Gunung Pengsong yang dekat dengan kawasan wisata pantai Kuranji - salah satu objek wisata pantai di Lombok Barat - membuat banyak pengunjung pantai yang turut mampir ke Gunung Pengsong.
”Kalau dipikirkan berat juga tugas kami ini, membersihkan kawasan yang luasnya lebih dari 11 hektare ini. Sampai sekarang kami yang membersihkan, tidak ada petugas kebersihan khusus dari Pemda. Kami pun bekerja hanya berbekal bhakti saja, tidak ada perhatian Pemda, meskipun kami diberi tugas ini sejak 2002 silam,” katanya.
Seingat Jero Mangku, Bupati Lombok Barat H Zaini Arony pernah menjanjikan bantuan biaya untuk kawasan wisata ini, ketika Bupati Zaini syuting film ”Misteri Gunung Rinjani”, awal tahun 2010 lalu. Tapi, entah kenapa, sampai sekarang janji itu belum terwujud juga.
”Padahal kami hanya meminta empat buah tempat sampah besar saja, untuk menampung sampah-sampah pengunjung,” katanya.
Lombok memang pulau indah dengan beragam objek wisata yang bisa dinikmati. Mulai dari pantai Senggigi, gunung Rinjani, rangkaian Gili-Gili, bahkan banyak bangunan Pura indah seperti Pura Batu Bolong di Senggigi, Pura Lingsar di Lombok Barat, dan juga Pura Gunung Pengsong ini.

Sumber  >>http://wisata.kompasiana.com

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini