Kata Ahimsa terdiri dari dua kata, yakni “A” artinya tidak dan “Himsa” artinya
melakukan kekerasan, menyakiti, minyiksa, melukai, atau mengambil nyawa mkhluk
lain. Jadi Ahimsa artinya perbuatan tanpa kekerasan, tidak menyakiti baik
dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Ahimsa juga berarti perbuatan
membahagiakan semua makhluk.
Manusia dalam hidupnya memiliki kecendrungan dua sifat
yakni : Asuri Sampad dan Suri Sampad. Asuri Sampad adalah sifat-sifat
kekerasan, bengis, kejam, sadis, rakus, angkara murka, yang merupakan lawan
dari sifat Ahimsa Karma. Sedangkan Suri Sampad adalah sifat-sifat kedewataan,
sifat damai, tenang, suci, belas kasih, sabar, rendah hati, serta bebas dari
kemarahan. Itulah sifat-sifat luhur yang hendaknya terus diamalkan guna
mencapai kesempurnaan rohani.
Dalam beberap hal, himsa karma boleh dilakukan dan
dibenarkan dalam ajaran Agama Hindu, antara lain ;
1. Untuk
kepentingan dharma
2. Untuk Dewa
puja, yakni persembahan kepada para Dewa
3. Untuk
bersedekah
4. Untuk pitra
puja yaitu persembahan kepada para leluhur
5. Untuk athiti
puja yaitu persembahan kepada para tamu
Disamping ketentuan tersebut diatas, membunuh binatang
pengganggu seperti : kutu busuk, bakteri yang menyebabkan penyakit, nyamuk, dan
binatang pengganggu lainnya dibenarkan oleh dharma. Perbuatan membunuh binatang
perusak tersebut namanya Dharma Wighata.
Membunuh musuh yang membahayakan keselamatan negara, nusa, dan bangsa
juga dibenarkan, demi tetap tegaknya dharma atau kebenaran di dunia ini.
Demikinlah hendaknya ajaran Ahimsa itu diamalkan dalam kehidupan kita
sehari-hari, agar dapat mencapai kebahagiaan , baik semasa hidup maupun di akhirat
(setelah meninggal).
No comments:
Post a Comment