Secara umum penjor dibuat dari sebatang bambu ujungnya
melengkung dan dihiasi dengan janur/ambu, daun-daunan, buah-buahan, bunga dan
pada ujungnya digantungi hiasan yang khusus dibuat dari janur. Penjor dipasang
pada tempat-tempat upacara atau sepanjang jalan menuju tempat upacara. Ditinjau
dari segi fungsinya ada 2 jenis penjor yakni :
a.
Penjor berfungsi sebagai dekorasi. Dalam hal ini yang diutamakan adalah
keindahan dan bertujuan untuk memeriahkan upacara. Oleh karena itu perlengkapam
termasuk hiasan, jumlah serta penempatannya tidak ditentukan dan dapat
dipergunakan pada upacara-upacara baik yang bersifat umum/nasional/keagamaan.
b. Penjor yang mempunyai nilai spiritual dalam upacara keagamaan. Yang dimaksud
disini adalah penjor dan mempunyai hubungan erat dan arti simbolis dalam
upacara-upacara keagamaan, misalnya penggunaan penjor pada Hari Raya Galungan,
piodalan, dan sebagainya. Oleh karena itu perlengkapan termasuk hiasan, jumlah
serta penempatannya disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan agama, khusunya
agama Hindu, antara lain ;
1.
Pada ujungnya digantungkan hiasan yang disebut “sampian penjor” lengkap
dengan pelawa, porosan serta bunga, sedangkan pada bagian pangkalnya kurang
lebih 175 Cm diatas tanah digantungkan sebuah sanggah/sanggah cucuk sebagai
tempat sesajen.
2.
Untuk hiasan selain mempergunakan janur/ambu serta daun-daun yang umum,
sedapat mungkin mempergunakan daun cemara, daun endong, daun/bunga perijata,
paku pidpid, demikian pula buah-buahannya adalah : padi, jagung, kelapa,
pisang, serta pala bungkah-pala gantung
pala wija dan lainnya, dilengkapi dengan uang, tebu berjenis-jenis jajan
dan pada beberapa hal pada ujungnya dilengkapi dengan kain berwarna putih atau
sesuai dengan arah mata angin ( timur
warna putih, selatan warna merah, barat warna kuning, dan utara warna hitam)
Bila sesuai jumlahnya, jumlah 1 sampai 11 sesuai dengan
upacara yang diselenggarakan misalnya : Pada Hari Galungan tiap rumah memasang penjor, pada saat
piodalan di suatu pura maka pada pintu masuk dipasang 2 buah penjor ( kanan dan
kiri). Demikianlah pada Hari Raya
Galungan s elain penjor yang dipasang di sebelah kiri pintu masuk rumah mungkin
juga dipasang penjor yang berguna sebagai dekorasi misalnya Di Balai Banjar dan
tempat-tempat keramaian lainnya
Dikutip dari >> buku “ upacara dewa yadnya” , oleh Ny.I.G. Ag.
Mas Putra edisi 1985.
Nb.
Bagi anda para wisatawan yang berwisata ke Bali, bila anda datang ke Bali pas saat sehari menjelang HR Galungan (hari Selasa Wuku Dungulan), anda akan gembira dapat melihat keindahan seluruh/sepanjang jalan raya di Bali berhiaskan penjor. Suasana alam Pulau Dewata akan terasa lain kala menjelang Hari Raya Galungan, penduduknyapun sudah mulai mempersiapkan bahan-bahan kepentingan hari raya, aktifitas rutin masyarakat berkurang hingga lewat Hari Raya Galungan.
Bagi anda para wisatawan yang berwisata ke Bali, bila anda datang ke Bali pas saat sehari menjelang HR Galungan (hari Selasa Wuku Dungulan), anda akan gembira dapat melihat keindahan seluruh/sepanjang jalan raya di Bali berhiaskan penjor. Suasana alam Pulau Dewata akan terasa lain kala menjelang Hari Raya Galungan, penduduknyapun sudah mulai mempersiapkan bahan-bahan kepentingan hari raya, aktifitas rutin masyarakat berkurang hingga lewat Hari Raya Galungan.
No comments:
Post a Comment