Nam a : ADHIE WISNU MANDARA
d.a : Desa Wisata Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Kota Pelangi Tabanan 82163
Ayah : Adhie A. Meliana
Ibu : Ni Made Eva Wulandari (d.a Kediri, Br. Puseh Tabanan Bali )
TTL : 25 April 2009
-------------------------------------------------------------------------------------------------
pernahkah kita berfikir siapakah anak kita
sebenarnya, sering kali banyak orang mengatakan anak harus berbakti pada orang
tuanya, sehingga banyak orang tua yang menyalah artikan itu semua sehingga anak
harus menurut pada kehendak orang tuanya, dengan landasan dari kecil sampai
dewasa yang merawat orang tuanya, sehingga anak kadang jadi tidak nyaman dan
bahkan bentrok dengan orang tuanya karena merasa terkekang dan sebagainya.
yang saya harapkan kita sebagai orang tua harus menyadari apa yang telah diberikan oleh anak kita sebelum kita mengasuhnya, pernahkah kita berfikir dan merasakannya sebelum kita mengasuhnya anak kita sudah membayar kepada orangtuanya dengan harga yang tak ternilai yaitu rasa bangga kita sebagai orang tua, saat ibu di nyatakan dokter hamil betapa senang dan bangganya kita, betapa senangnya melihat anak kita sehat tertawa bermain dan tentramnya kita saat kita bisa menidurkan anak kita itulah harta yang berharga yang diberikan anak kita sehingga kita semanggat dalam menjalani hidup, betapa sedihnya kita jika anak kita sakit.
namun kini orang tua melupakan itu semua
yang saya harapkan kita sebagai orang tua harus menyadari apa yang telah diberikan oleh anak kita sebelum kita mengasuhnya, pernahkah kita berfikir dan merasakannya sebelum kita mengasuhnya anak kita sudah membayar kepada orangtuanya dengan harga yang tak ternilai yaitu rasa bangga kita sebagai orang tua, saat ibu di nyatakan dokter hamil betapa senang dan bangganya kita, betapa senangnya melihat anak kita sehat tertawa bermain dan tentramnya kita saat kita bisa menidurkan anak kita itulah harta yang berharga yang diberikan anak kita sehingga kita semanggat dalam menjalani hidup, betapa sedihnya kita jika anak kita sakit.
namun kini orang tua melupakan itu semua
Dimana, orangtua bayi atas nama Maisarah (18) warga
Desa Kota Lama Sungai Sirih, Kabupaten Inhil, setelah melahirkan anaknya jenis
kelamin laki-laki, tidak bersedia memeliharanya.
‘’Sesuai keterangannya, ibu bayi lahir prematur itu sebelum sempat ribut dengan suaminya dan lari ke Rengat hingga akhirnya melahirkan melalui pertolongan dukun bayi,’’ Ketua P2TP2A Inhu, Hj Kharmiatun Harman melalui Sekretaris P2TP2A Inhu Bachtiar AB, Jumat (1/6) di Rengat.
Dengan kondisi lahir prematur, dukun bayi merujuk ke RSUD Indrasari Rengat. ‘’Orang tua bayi menyatakan kepada P2TP2A, siapa yang akan menjadi orang tua asuhnya silakan dan dia tidak akan menuntut,’’ tambahnya.
Mengetahui hal itu Ketua P2TP2A Hj Kharmiatun Harman bersama Wabup yang juga suaminya menyempatkan diri meninjau ke RSUD Indrasari Rengat.
‘’Wabup bersama Ibu Ketua, sudah melihat langsung kondisi bayi di RSUD,’’ terang Bachtiar.
Sementara itu, ia meminta pihak Puskesmas Sepayung Rengat untuk membatasi tamu membezuk Muhammad Rizky Anugrah (5 hari). Pasalnya, Rizky dibuang orang tuanya saat lahir, keinginan warga untuk mengetahui lebih dekat cukup tinggi.
‘’Hal itu dilakukan sebagai antisipasi apa bila ada pihak lain yang akan menculik Rizky. Sebab, selain Rizky masih terkiat atas kasus orangnya, disamping itu banyak warga yang ingin menjadi pengasuhnya,’’ ujarnya.
Berdasarkan keterangan dokter sebut Bachtiar, perkembangan kesehatan Rizky sejak menjalani rawat inap di Puskesmas Sepayung sudah mulai membaik.
Sebab, sebelumnya suhu tubuh Rizky sempat mengalami panas. Bahkan ketika Jumat (1/6) pagi, Rizky kembali rutin mengonsumsi susu.
Sehingga setelah beberapa hari ke depan kondisi kesehatan Rizky sudah benar-benar pulih, P2TP2A kembali akan menarik Rizky dari Puskesmas Sepayung. Namun demikian berdasarkan banyaknya permintaan untuk menjadi orang tua asuh, P2TP2A tetap akan selektif.
Untuk itu pada Jumat (1/6), P2TP2A kembali akan melihat secara dekat keberadaan keluarga orang tua asuh sebelumnya yakni pasangan, Trisna dan Yuni.
‘’Keluarga Trsina dinilai layak untuk menjadi orang tua asuh. Sebab, keluarga itu juga belum dikarunia anak sejak tiga tahun menikah,’’ ungkapnya.(kas/rpg)
‘’Sesuai keterangannya, ibu bayi lahir prematur itu sebelum sempat ribut dengan suaminya dan lari ke Rengat hingga akhirnya melahirkan melalui pertolongan dukun bayi,’’ Ketua P2TP2A Inhu, Hj Kharmiatun Harman melalui Sekretaris P2TP2A Inhu Bachtiar AB, Jumat (1/6) di Rengat.
Dengan kondisi lahir prematur, dukun bayi merujuk ke RSUD Indrasari Rengat. ‘’Orang tua bayi menyatakan kepada P2TP2A, siapa yang akan menjadi orang tua asuhnya silakan dan dia tidak akan menuntut,’’ tambahnya.
Mengetahui hal itu Ketua P2TP2A Hj Kharmiatun Harman bersama Wabup yang juga suaminya menyempatkan diri meninjau ke RSUD Indrasari Rengat.
‘’Wabup bersama Ibu Ketua, sudah melihat langsung kondisi bayi di RSUD,’’ terang Bachtiar.
Sementara itu, ia meminta pihak Puskesmas Sepayung Rengat untuk membatasi tamu membezuk Muhammad Rizky Anugrah (5 hari). Pasalnya, Rizky dibuang orang tuanya saat lahir, keinginan warga untuk mengetahui lebih dekat cukup tinggi.
‘’Hal itu dilakukan sebagai antisipasi apa bila ada pihak lain yang akan menculik Rizky. Sebab, selain Rizky masih terkiat atas kasus orangnya, disamping itu banyak warga yang ingin menjadi pengasuhnya,’’ ujarnya.
Berdasarkan keterangan dokter sebut Bachtiar, perkembangan kesehatan Rizky sejak menjalani rawat inap di Puskesmas Sepayung sudah mulai membaik.
Sebab, sebelumnya suhu tubuh Rizky sempat mengalami panas. Bahkan ketika Jumat (1/6) pagi, Rizky kembali rutin mengonsumsi susu.
Sehingga setelah beberapa hari ke depan kondisi kesehatan Rizky sudah benar-benar pulih, P2TP2A kembali akan menarik Rizky dari Puskesmas Sepayung. Namun demikian berdasarkan banyaknya permintaan untuk menjadi orang tua asuh, P2TP2A tetap akan selektif.
Untuk itu pada Jumat (1/6), P2TP2A kembali akan melihat secara dekat keberadaan keluarga orang tua asuh sebelumnya yakni pasangan, Trisna dan Yuni.
‘’Keluarga Trsina dinilai layak untuk menjadi orang tua asuh. Sebab, keluarga itu juga belum dikarunia anak sejak tiga tahun menikah,’’ ungkapnya.(kas/rpg)
No comments:
Post a Comment