Thursday, June 24, 2021

Jadilah anak yang Sadhu Gunawan

 

Penderitaan yang dirasakan oleh ibu dan ayah pada waktu lahirnya bayi/anak. tidak lunas dibayar walaupun dalam waktu seratus tahun.  Itulah dia hutang yang telah ada sejak diciptakan olehNya/ sejak diberi jiwa oleh Hyang Widi  hingga menjadi benih yang hidup dan berkembang dalam rahim seorang ibu  (sejak terjadinya proses reinkarnasi)

bayarlah hutang kepada orang tua (pitra rna) dengan cara mengabenkannya setelah meninggal

 
Adhie Wisnu Mandara dari Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan Bali

Hindu menyebutnya Pitra Rna merupakan hutang jasa kepada para leluhur atau orang tua/ guru rupaka.  Seorang ibu yang tengah mengandung, merawat kandungannya dengan baik secara lahir bathin dengan harapan yang jelas tegas, saat anaknya lahir nanti dapat menjadi anak yang Suputra / sadhu gunawan merupakan suatu penerus keluarga/generasi yang dapat meberi kecerahan suasana di dalam keluarga. Nyata adanya, bahwa adanya kita lantaran perjuangan dan pengorbanan orang tua dan leluhur. Seorang anak juga wajib hukumnya menjaga nama baik dan kehormatan orang tua dan leluhur. Contoh cara membayar hutang kepada orang tua misalnya ; menghormati dan membantu orang tua, bakti dan taat kepada orang tua, jika orang tua telah meninggal kita wajib mengabenkannya dan memukur/mengadakan upacara pitra yadnya. Astungkara kita semua tidak menjadi seorang anak yang alpaka guru, seperti ceritra berikut ;

 

Di Kabupaten Rokan Hulu, Riau ada seorang janda  karena suaminya telah meninggal dunia. Dengan gajinya sebagai guru, dia membesarkan anak laki-laki satu satunya seorang diri. Anaknya sangat patuh pada orangtuanya. Dengan kerja keras, akhirnya, sang Ibu berhasil menyekolahkan anaknya itu sampai ke Amerika Serikat. Setelah tamat kuliah, anaknya bekerja di Amerika, beli rumah, dan menikah, serta telah dikaruniai seorang anak, dan hidup berkecukupan juga harmonis.

 

Ibunya masih tetap tinggal di Pasir Pengaraian meneruskan pekerjaannya, seorang diri. Namun dia berencana setelah pensiun nanti, ia ingin pindah ke Amerika, berkumpul  dengan anak dan menantunya, untuk menikmati masa tuanya. Tiga bulan sebelum tiba masa pensiun, dia menulis surat kepada anaknya memberitahukan niatnya, untuk berkumpul bersama-sama di Amerika. Dalam angan-angannya setelah membesarkan anaknya nanti, maka di hari tua, anaknya pasti akan menjadi sandaran hidupnya. Dalam khayalannya, Saudara saudara dan kerabat kerabatnya pasti akan kagum atas kesuksesannya  dalam  mendidik anak, dan ia akan bahagia di hari tuanya. Sambil menunggu surat balasan dari anaknya, dia menyelesaikan semua masalah dan aset asetnya di Pasir Pengaraian untuk siap siap pindah ke Amerika.

 

Tibalah surat balasn dari anaknya: Ternyata di dalam amplop terselip selembar cek 30 ribu USD dan selembar surat yang berbunyi: "Mama, hasil diskusi saya dan istri, kami putuskan kami tidak siap menerima mama untuk tinggal bersama kami di Amerika, karena adat istiadat di sini. Jika Mama berpikir bahwa Mama sudah berjasa telah mengasuh saya, maka berdasarkan perhitungan kurs sekarang, kira kira Mama sudah mengeluarkan biaya  lebih kurang 20 ribu USD (biaya mengasuh anak, hingga saya bisa seperti sekarang). Karenanya saya kirim cek 30 ribu USD (saya lebihkan 10 ribu USD), untuk Mama, dengan harapan: Mama tidak lagi  menulis surat kepada saya. Hancur luluh hatinya  setelah membaca surat itu. Tiada disangka anaknya akan berbuat seperti itu, ingin  rasanya ia untuk buuh diri.

 

Akhirnya dia iklas untuk menerima kenyataan, maka sadarlah dia, dan bangkitlah semangatnya. Dia gunakan uang 30 ribu USD itu untuk biaya keliling dunia. Dia senang bisa melihat indahnya   alam di dunia ini. Lalu ditulisnya sepucuk surat untuk anaknya: Anakku, kamu mau Mama tidak menulis surat lagi untuk kamu, maka anggaplah  surat ini sebagai pelengkap kalimat yang kurang dari surat surat  Mama sebelumnya. Mama telah terima ceknya, dan telah menggunakannya untuk biaya  tour keliling dunia. Dalam perjalanan tour itu, tiba tiba Mama merasa, harus berterima kasih kepada kamu naaak. Terima kasih karena kamu telah mengajarkan Mama untuk menghiklaskan, melepaskan, dan melihat dengan nyata tentang: kasih sayang, keluarga, dan pasangan. Dalam kehidupan manusia, semua yang di dunia itu tiada abadi. Semuanya sedang dalam proses perubahan. Jika Mama tidak menghiklaskan, atau masih merasa menderita karena perlakuanmu terhadap Mama, maka mungkin dalam setahunan ini Mama telah meninggal dunia dikarenakan bunuh diri. Dan dalam neraka akan bertambah seorang setan yang mati penasaran  dan Mama tidak mau jadi seperti itu. Ketidak berperasaanmu  telah menyadarkan Mama, bahwa: hubungan sesama manusia hanya karena takdir untuk berkumpul, yang kemudian dapat berpisah. Semuanya tiada abadi. Mama sekarang sudah menganggap tidak punya anak, hati Mama sudah bebas, Mama pun sudah tidak punya rasa kekhawatiran lagi. Mama sudah iklas, Mama sudah hilangkan semua sakit hati. Pepatah mengatakan : Rumah orang tua selamanya adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah  rumah orang tua. Melahirkan anak merupakan tugas yang wajib dilaksanakan. Tetapi menghasuh anak adalah tugas sosial, karena terkadang harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak. Kesimpulannya, mengandalkan anak di usia usur merupakan kesalahan fatal.,Dumugi kepapag  ten kepanggih untuk seorang ibu, astungkara.sami nemu bagia.

1 comment:

  1. How to get to Harrah's Casino & Hotel - Jackson County
    Directions to Harrah's Casino & 제주 출장안마 Hotel 보령 출장안마 (Jackson County) 여수 출장안마 with public transportation. The following transit lines 정읍 출장안마 have routes that pass 김포 출장마사지 near Harrah's

    ReplyDelete

Baca juga yang ini