Telah menjadi suatu kenyataan yang tertiti lewat keyakinan sebagian umat manusia
di jagat ini, bahwa para umatNya wajib untuk senantiasa eling/ingat pada Sang Pencipta
demi kelangsungan hidup mereka ( agar dimudahkan rezeki, di anugrahi
keselamatan, dan disucikan pikiran). Itu semua terjadi sepanjang umur jagat
pada semua umat manusia yang tidak atheis.
Khusus para umatNya penganut ajaran Hindu mengenal istilah
sembahyang/trisandhya yang tiada lain merupakan pengejawantahan rasa sujud
bhaktinya kepada Hyang Widhi, dimana sembahyang itu terlakoni di aneka tempat
suci ( pura,merajan, sanggah). Wajib hukumnya menunaikan sembahyang bagi para
penganut Hindu dalam kesehariannya tiga kali sehari, dan juga wajib sembahyang
pada hari-hari yang disucikan (saat bulan mati/tilem dan kala bulan
penuh/purnama) dan juga saat hari raya keagamaan ( Galungan, Saraswati,
Pagerwesi, dll.) Dengan sikap-sikap tertentu kala mendekatkan diri kepadaNya,
diantaranya ada sikap : pada asana, padma asana, sila asana, bajra asana, dan
sawa asana disesuaikan dengan situasi juga kondisi.
Lumrahnya pada setiap akhir dari persembahyangan yang
dilakukan oleh umat Hindu, senantiasa diakhiri dengan nunas tirtha. Nunas
tirtha ini tidak selalu dilakukan/ tersedia, umumnya hal ini dilakukan pada
saat-saat upacara besar keagamaan misalnya kala piodalan, usai sembahyang
bersama waktu rerainan purnama dan tilem, dan juga saat-saat penting keagamaan
lainnya. Menerima air suci/tirtha, dipercikkan ke ubun-ubun diminum dan diraupkan ke muka sebagai wakil dari seluruh badan, dengan maksud mensucikan pikiran/idep, ucapan/sabda, perbuatan/bayu. ( dipercikkan untuk menyucikan pikiran, diminum untuk menyucikan ucapan, dan raupun untuk pensucian perbuatan ). Dan terakhir,dilanjutkan dengan
nunas bija/mebija dan menerima bunga.
Makna dari keduanya itu tiada lain adalah : Menerima bija (beras yang
direndam dengan air cendana/toya kumkuman) untuk dimakan dan ditempelkan di
dahi sebagai simbul mendapatkan rezeki dariNya, dan menerima/mengambil bunga
yang tersedia di tempat tirtha untuk disuntingkan, agar menambah berserinya
hati dan perasaan setelah menghaturkan bhakti.-
No comments:
Post a Comment