“ Sanggah Kamulan “
Sanggah kamulan berasal dari gabungan kata sanggah
dan kamulan. Sanggah sama dengan sanggar yang artinya tempat pemujaan. Kamulan
, kata dasarnya ' mula ' yang artinya sumber atau asal. Jadi Sanggah Kamulan
dapat diartikan sebagai Tempat Pemujaan kepada asal kita sebagai manusia.
Lontar Siwagama:
" ...bhagawan Manohari, Sivapaksa sira, kinwa
kinon de Sri Gondarapati, umaryanang sadhayangan, manista madya motama,
mamarirta swadharmaning wong kabeh. Lyan swadadyaning wang saduluking wang
kawan dasa kinon magawe pangtikrama. Mwang setengah bhaga rwang puluhing
saduluk, sanggarpratiwi wangunen ika, mwang kamuln panunggalanya
sowang..."
artinya :
" Bhagawan Manohari pengikut Siwa, beliau disuruh
oleh Sri Gondarapati, untuk membangun sad kahyangan kecil, sedang maupun besar.
Yang merupakan beban kewajiban orang semua. Lain kewajiban sekelompok orang
untuk empat puluh keluarga harus membangun panti. Adapun setengah bagian itu
yakni duapuluh keluarga, harus membangun ibu, dan Kamulan satu-satunya tempat
pemujaan yang harus dibangun pada masing-masing pekarangan...."
Kamulan dimaksudkan untuk selalu ingat kepada sumber
atau asal manusia. Manusia dalam bahasa Sanskrit berasal dari kata ' jatma'
yaitu ' ja + atma '. Ja berarti lahir, sedangkan atma artinya roh. Jatma atau
manusia adalah roh yang lahir. Maka dapat disimpulkan bahwa manusia hidup
karena adanya roh yang lahir. Jadi yang menjadi sumber asal manusia adalah roh
itu sendiri.
Lontar Usana Dewa:
"Ring kamulan ngaran Ida Sang Hyang Atma, ring
kaulan tengen bapa ngarang sang Paratma, ring kamulan kiwa ibu ngaran sang
Siwatma, ring kaulan tengah ngaran raganya, tu Brahma dadi meme bapa, meraga
Sang Hyang Tuduh..."
artinya:
"Pada sanggah kamulan beliau bergelar Sang Hyang
Atma, pada ruang kamulan kanan ayah, namanya Sang Hyang Paratma. Pada kamulan
kiri ibu, disebut Sivatma. Pada kamulan ruang tengah diri-Nya, itu Brahma,
menjadi purusa pradana berwujud Sang Hyang Tuduh ( Tuhan Yang Menakdirkan
)..."
Lontar Gong Wesi:
"...ngaran ira Sang atma ring kamulan tengen
bapanta, nga, Sang Paratma, ring kamulan kiwa ibunta, nga, Sang Sivatma, ring
kamulan madya raganta, atma dad meme bapa ragane mantuk ring dalem dadi Sang
Hyang Tunggal, nunggalang raga...."
artinya:
"... nama beliau Sang Atma, pada ruang kamulan
kanan bapakmu, yaitu Sang Paratma, pada ruang kamulan kiri ibumu, yaitu Sang
Sivatma, pada ruang kamulan tengah adalah menyatu menjadi Sang Hyang Tunggal,
menyatukan wujud...."
Lontar Purwa Bumi Kamulan:
" Riwus mangkana daksina pangadegan Sang Dewa
Pitara, tinuntun akena maring Sanggah Kamulan, yan lanang unggahakena ring
tengen, yan wadon unggahakena maring kiwa, irika mapisan lawan dewa hyangnya nguni.."
artinya:
" Setelah demikian daksina perwujudan roh suci
dituntun pada Sang Hyang Kamulan, kalau bekas roh itu laki naikkan pada ruang
kanan, kalau roh tiu bekas perempuan dinaikkan disebelah kiri, disana menyatu
dengan leluhurnya terdahulu"
Dalam Siwa Tatwa, sanggah kamulan dapat diwujudkan
sebagai perwujudan Tri Murti, yaitu Brahma sebagai atma ( ANG ), wisnu sebagai
antaratma ( UNG ) dan iswara sebagai Paramatma ( MANG ). Ketganya adalah roh
alam semesta sebagai perwujudan dari Hyang Widhi. Perwujudan itu dari aspek
horisontal, sedangkan dari sudut pandang vertikal Hyang Widhi diwujudkan dalam
Tri Purusa yaitu Siwa, Sadasiwa dan Paramasiwa.
Dari uraian lontar-lontar itu dapat diambil kesimpulan
utama adalah, fungsi sanggah kamulan adalah untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi
Wasa sebagai asal muasal manusia , dan sebagai tempat memuliakan roh leluhur
agar mencapai penyatuan dengan sumbernya yaitu Hyang Widhi ( moksa ).
Sumber : Sebuah status FB akun : Dharma Putra
(pada halaman “ Bangkitnya Hindu “ )
No comments:
Post a Comment