Thursday, October 24, 2013

Di Durentaluh, ada yang telah berubah



 
Beleganjur Desa Pekraman Durentaluh
 
Saat odalan ketelun (3hari) di Pura Puseh Durentaluh
Desa Pekraman Durentaluh merupakan wilayah Desa Belimbing yang mana Desa Pekraman Durentaluh juga merupakan sebuah  banjar dinas, yang membawahi 4 (empat) tempek/banjar adat. Merupakan sebuah desa pekraman kedua dari selatan setelah Suradadi.  Tepatnya ada di lintasan jalan kelas 2 (dua) Jalan Raya Antosari – Pupuan, lokasi rumah pemukiman warganya ada yang di pinggir jalan raya Antosari-Pupuan (tempek Munduk Lantang), pemukiman terbanyaknya di sebuah komplek pemukiman (banjar) berjarak 800 meter dari jalan utama dinamakan  tempek banjar Durentaluh.

sekaa gong banjar Durentaluh

pura Bedugul, banjar Durentaluh
mendak Ida Betara Duwur Kaler Mekori, menjelang odalan di Kahyangan Tiga
suasana odalan di pura dalem durentaluh

Dengan telah dikukuhkannya tempek 4 (tempek Penyawa) sebagai sebuah desa pekraman baru maka secara otomatis terjadi perubahan susunan warga di Desa Perkraman Durentaluh. Masih tetap terdiri dari 4 (empat) tempek/banjar adat tempek Penyawa sejak rapat/paruman banjar pada 25 Oktober 2013 (Jum’at Dungulan) digantikan dengan tempek/banjar adat “Munduk Catu”. Jadi dengan demikian walau pemekaran/pengukuhan desa pekraman baru telah terjadi, Desa Pekraman Durentaluh tetap terdiri dari empat  banjar adat/tempek  : Banjar Adat Munduk Lantang, Banjar Adat Durentaluh, Banjar Adat Bubuh, Banjar Adat Munduk Catu. Munduk Catu merupakan sebuah munduk/dataran tinggi di sebelah timur sungai Yeh Balian ( memanjang dari utara ke selatan) lebih tepatnya Munduk Catu itu ada di sebelah baratnya pondok Bubuh, dan di sebelah timurnya sungai Yeh Balian.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini