Saturday, August 3, 2013

Yang unik di Banjar Tatag



Banjar Tatag Desa pakraman Kukuh Kecamatan Marga Kabubapten Tabanan memiliki banyak keunikan. Misalnya saja banjar ini dikitari beji pura berupa pancuran empat arah. Ada keyakinan bagi warga banjar Tatag tidak boleh menyantap daging sapi, serta sebagian besar pengelingsir (tetua) jadi pemangku di pura. Disamping itu juga lokasi banjar Tatag berundak-undak sehingga terlihat unik. Secara niskala banjar Tatag juga memiliki keunikan lain, utamanya di permandian umum, di selatan beji pura Gede Dalem Majapahit. Barang siapa warga yang mandi di pancuran ini, baik laki maupun perempuan mesti telanjang bulat.

Banjar Tatag dikitari empat pancuran yang unik serta berlawanan arah, keempat pancuran itu merupakan beji pura. Pancuran yang di selatan bernama pancuran Sudamala yang airnya jatuh ke utara, di Barat pancuran Beji Tama Suci menghadap ke timur, di utara pancuran Pura Gede Dalem Majapahit airnya jatuh ke selatan, dan di Timur ada pancuran  Pura Dalem Resi menghadap ke barat.  Pancuran beji pura Gede Dalem Majapahit ada di timur pura dan di sebelah selatan alas (hutan) suci Majapahit. Air pancurannya jatuh ke selatan , siapapun yang mandi di pancuran ini harus telanjang bulat.

Permandian umum yang disakralkan ini juga memiliki air yang amat jernih, di musim kering dan hujan, airnya tiada pernah menyusut atau meluap. Bagi perempuan yang tengah kotor kain/haid dilarang mandi di pancuran ini, demikian juga halnya dengan warga yang kecuntakan/ sebel. Ketika ada kematian, kelian adat akan menutup permandian umum tersebut, diberlakukan kecuntakan. Demikian juga saat warga sebel secara pribadi, mereka akan memilih pancuran lain untuk mandi. Sedangkan piodalan di Pura Gede Dalem Majapahit setiap enam bulan sekali : “Buda Cemeng Merakih”. Sedangkan tentang keangkeran alas (hutan) yang ada di utara pura, hutan suci itu seluas dua are ditumbuhi pepohonan aneka jenis. Di depan hutan ada bangunan bale banjar dan sedikit tanah lapang, sebagai tempat bermain anak-anak. Jika ada kematian di banjar Tatag, tanah lapang di depan hutan itupun ditutup. Tidak ada anak-nak kampung yang berani bermain di lokasi itu, dipasang tali melintang di depan hutan sebagai tanda areal itu ditutup. Anak-anak dan warga setempat tidak akan berani masuk ke areal itu.

Sumber  : Majalah Serasi  edisi 21, Mei 2013.


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini