Saturday, May 11, 2013

Persembahan suci yang iklas ( Hindu)



Umat Hindu dimanapun berada selalu meyakini, mengadakan persembahan kehadapan Hyang Widhi, Dewa, serta Bhatara pada hari-hari tertentu (saat rerainan jagat) amat tinggi dan mulia nilainya. Tentang semua kemuliaan itu  terungkapkan pada kitab Slokantara. Hendaknya dapat diingat selalu oleh mereka yang ingin mencapai ketinggian jiwa ;

Siapapun yang dengan bhakti mempersembahkan daun, bunga, atau air, persembahan yang disertai dengan cinta dan keluar dari hati suci, Aku terima.

Jika di kala bulan purnama (bulan penuh) dan saat bulan mati (tilem) para dermawan mengadakan dana punia (pemberian/sedekah), akan diterima kembali balasannya satu lawan sepuluh, kala waktu gerhana bulan atau gerhana matahari orang saleh memberikan dana (pemberian) yang satu akan dikembalikan seratus  oleh Hyang Widhi, jika dilakukan pada hari-hari pemujaan arwah leluhur, maka yang satu akan dikembalikan seribu oleh bhatara. Dan jika dilakukan saat akhir zaman kaliyuga orang saleh mengadakan sedekah (dana) yang satu akan dikembalikan dalam jumlah yang tyada terhingga (tak terbatas) oleh bhatara.

Jika melakukan sedekah pada dasarnya ada perincian waktu yang baik, ada yang disebut daksinayana saat matahari bergerak kearah selatan, dan ada juga yang disebut uttarayana saat matahari bergerak ke  arah utara (dari khatulistiwa), ada yang dinamakan sadastimuha pada saat terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari, Wiswakala yakni saat matahari tepat di khatulistiwa, adapun pemberian dana (sedekah) berupa benda pada waktu demikian itu amatlah besar pahalanya.

Dengan demikian beryajnya/bersedekah dilakukan bukan sembarang waktu, melainkan pada waktu/hari-hari tertentu yang dipandang baik. Pada saat-saat itulah para umat Hindu seyogyanya mengadakan persembahan, beryajnya kehadapan Hyang Widhi, Dewa, bhatara, dan juga leluhur ( Sang Hyang Widhi dengan segala manisfestasiNya), sebagai ucapan terima kasih serta perwujudan rasa bhaktinya. Umat Hindu juga meyakini, tidaklah perlu menunggu hari baik untuk berbuat baik ( menolong sesama  dan semua mahluk hidup ), Hyang widhi senantiasa menghitung dan menimbang semua perbuatan kita baik dan buruk, siang dan malam. Umat Hindu percaya yang namanya Hukum karma berjalan seiring waktu jagat dan sepanjang umur jagat.

No comments:

Post a Comment