Lumrah orang tahu bahwa kitab suci agama Hindu itu bernama “Weda”,
namun jarang yang tahu bahwa yang namanya kitab suci Weda itu sebelum dapat
dipelajari dan di ajarkan kepada umat tidaklah merupakan satu kesatuan. Kitab
suci Weda merupakan kumpulan banyak wahyu (pawisik), yang diwahyukan Tuhan
lewat beberapa orang perantara yakni para orang suci.
Para orang suci penerima wahyu (pawisik) dalam Weda adalah sebanyak tujuh orang makanya mereka itu sebut “Sapta Rsi”, mereka semua adalah orang-orang suci golongan Wipra. Disamping sebagai penerima wahyu, para Sapta Rsi itu juga sebagai sastrawan (pujangga), mereka adalah ;
1.
Maha
Rsi Grtsamada, Maha Rsi yang dibubungkan dengan turunnya ayat-ayat weda (Reg
Weda Mandala II)
2.
Maha
Rsi Wiswamitra, Maha Rsi penerima wahyu bagian Reg Weda Mndala III.
3.
Maha
Rsi Wamadewa, dihubungkan dengan turunnya ayat-ayat Reg weda mandala IV.
4.
Maha
Rsi Atri, dihubungkan dengan turunnya ayat-ayat weda mandala V.
5.
Maha
Rsi Bharadwaja, Maha Rsi yang menerima ayat-ayat Reg Weda mandala VI.
6.
Maha
Rsi Wasista, Maha Rsi yang menerima
ayat-ayat Reg Weda mandala VII.
7.
Maha
Rsi Kanwa, ialah Maha Rsi penerima wahyu ayat-ayat Reg Weda Mandala VIII.
Disamping ketujuh Maha Rsi diatas, ada juga orang suci yang
amat berjasa terutama dalam mengkodifikasi Weda yakni Maha Rsi Wyasa. Beliau
adalah putra Dewi Setyawati dengan Bhagawan Parasara, terlahir di tengah-tengah
pulau Kresna Dwipa. Bhagawan Wyasa adalah orang suci lahir bhatin, yang luhur
jiwanya dan ahli dalam weda dari sejak kecil, beliau lahir pada zaman waisasta
(kurang lebih abad 20 SM), juga memiliki kekuatan pandangan gaib yang disebut “dibya
caksu” > dapat mengetahui keadaan yang telah lewat/lalu (atita), masa kini
(warthamana), dan yang akan datang (anaghata).
No comments:
Post a Comment