Foto : Bali Post, 17-2-2013.- |
Kabupaten Tabanan telah banyak yang tahu sebagai lumbung
berasnya Bali, tidaklah mengherankan jika banyak tempat-tempat suci yang ada
keterkaitan dengan mata pencaharian para petani ( sebagai Dewa Kemakmuran). Diantara
tempat-tempat suci tersebut ada yang bernama “Pura Luhur Muncak Sari”, ada di Desa Sangketan, kecamatan Penebel
kabupaten Tabanan. Berlokasi di atas
suatu ketinggian dan kesakralannyapun masih kental. Pura Luhur Muncak Sari dipercaya menjadi
sumber kemakmuran dan sumber kehidupan khususnya bagi masyarakat sekitarnya dan
masyarakat Bali umumnnya, terutama bagi mereka para petani.
Sumber tertulis yang mengisahkan tentang Pura Luhur Muncak
sari memang tidak ada, kisah pura ini hanya menjadi ceritra turun temurun.
Sesuai namanyany Muncak Sari, berasal dari dua suku kata, muncak yang berarti
puncak dan sari artinya sumber kehidupan. Jika diartikan Muncak Sari berarti
puncak sumber kehidupan.
Ditemukan sejak zaman kejayaan kerajaan Tabanan, namun tidak
ada sumber tertulis (prasasti) yang menguatkannya. Awal ditemukan hanya
merupakan tumpukan batu di ketinggian, di bawah pohon besar. Pelinggih batu itu
bernama Bedugul Gumi tempat sthana Ida Bhatara Sedahan Agung, pemberi
kemakmuran, kehidupan bagi warga melalui persawahan dan ladang. Piodalan di
Pura Luhur Muncak Sari adalah saat Buda Umanis Medangsia. Pemangku di Pura
Luhur Muncak Sari diwariskan secara turun temurun, yang menjadi pemangku
pertama kali di pura ini adalah Pekak Rum-Rum.
Saat ini luas areal pura Luhur Muncak Sari adalah mencapai 5
hektar, yang membentang di lereng gunung Batukaru. Disungsung oleh 4 desa
pakraman, masing-masing Puluk-puluk dan Tingkuh Kerep di Desa Tengkudak, dan
Banjar Anyar serta Kayu Puring di Desa Sangketan. Kini telah ada belasan
pelinggih yang di bangun di pura ini, diantaranya Pelinggih Tri Murti,
Pesimpangan Rambut Sedana, Pesimpangan Sura Laya, Pesimpangan Jati Luwih, Pelinggih Hyang Batara Kriyenan, dan Beji
Kahyangan. Ada juga beberapa mata air/ beji, di areal pura, seperti Beji Agung
dan Beji Mayang Sari.—
Sumber : Bali post, 17-2-2013.-
No comments:
Post a Comment