Pas untuk warga tanah Bali |
Tahun telah berganti dari genap menjadi ganjil, suksesi kepemimpinanpun akan terjadi di tanah Bali. Semoga aral tiada melintang pemilihan pejabat setingkat gubernur untuk tanah Bali, lancar di laksanakan di 15 Mei 2013. Sembari menanti saat yang tepat itu, kita sebagai warga tanah Bali mari mengingat sejauh mungkin ke belakang demi cermin yang kita peroleh.
Kita telah terbuai oleh semua janji yang notabene merupakan
suatu rangkaian program yang tertata apik sebelum jadi pejabat lima tahun lalu.
Telaahlah semua janji yang terlontar, dan buktikan seberapa yang telah
terpenuhi, itu memang kewajiban kita agar nantinya kita tidak dobohongi lebih
dari sekali. Pernah ada suatu media siar memberi kesimpulan bahwa, untuk
memasuki tahun 2013 ada beberapa hal yang patut dicermati bersama-sama untuk
memperbaiki tanah Bali (pantai, gunung,
danau, hutan bakau) harus disetop dari
berbagai macam pembangunan apapun. Jika hal itu sampai tidak dilakukan, maka
tahun-tahun mendatang kondisinya akan kian parah, langkah perbaikan alam dan
lingkungan Bali tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Pemerintah dan
masyarakat harus punya konsep pemikiran yang sejalan bukan bertentangan guna
mewujudkan alam Bali yang tetap lestari. Janganlah kita saling menyalahkan,
agar masalah yang tengah dihadapi Bali dapat selesai bukannya berkelanjutan.
Pemerintah daerah khususnya, selaku regulator dengan kebijakannya mestinya
lebih bijak lagi memikirkan Bali dalam jangka panjang, tidak berorientasi
keuntungan sesaat saja. “Jangan memilih mental pejabat seperti makelar, tidak
satya wecana, sebab pejabat bermental makelar hanya memikirkan mengeruk
keuntungan pribadi”, ironis. Pejabat hendaknya mengambil suatu langkah agar
sesuai dengan janji pada saat kampanye dulu, contoh : program Bali Green and
Clean kenapa diejawantahkan dengan mengontrakkan pengelolaan kawasan hijau
hutan bakau? .....dst
No comments:
Post a Comment