Bali
post , 09012013
Kita semua tahu saat ini yang namanya gagal
ginjal merupakan suatu penyakit yang menggelobal. Penderita penyakit ini meningkat tajam dalam
2 dekade terakhir, gagal ginjal koronik merupakan penyakit gangguan ginjal yang
terjadi selama 3 bulan atau lebih dengan adanya kelainan menetap pada air kemih
dan morfologi ginjal. Sifat penyakit ini menahun, ginjal secara perlahan-lahan
mengalami penurunan fungsi secara bertahap. Kalau penurunan fungsi ginjal
mencapai 15% penyakit ginjal kronik disebut dengan gagal ginjal atau penyakit
ginjal tahap akhir.
Bila telah memasuki tahap gagal ginjal, pasien
memerlukan pengobatan ganti ginjal antara lain hemodialisis atau cangkok
ginjal. Penderita gagal ginjal, bervariasi antara negara satu dengan negara
lain. Khususnya Indonesia ditengerai 350 orang setiap sejuta penduduk atau
sekitar 70.000 kasus dalam setahun mengalami gagal ginjal. Untuk Bali dengan
jumlah penduduk sekitar 3,5 juta, diperkirakan kasus gagal ginjal baru yang
muncul pertahunnya adalah 1.200 kasus. Salah satu penanganan kasus gagal ginjal
adalah dengan hemodialisa. Hemodialisa atau cuci darah pada dasarnya merupakan
salah satu cara untuk mengganti sebagian fungsi ginjal dengan cara membuang
bahan-bahan seperti air badan dan toksik uremik keluar dari tubuh.
Langkah-langkah pencegahan yang diambil
tentunya menghindari pola hidup yang mampu memicu gagal ginjal. Pola hidup dan
makanan masyarakat saat ini mulai berubah, sesuai dengan tingkat derajat
ekonominya. Pola makan modern, seperti meningkatnya konsumsi kalori, garam,
sodium dan bahan pengawet amat berperan dalam memicu penyakit gagal ginjal.
Saat ini masyarakat juga dimana-mana kurang berolah raga, merokok, serta minum
alkohol. Hal tersebut merupakan pemicu gagal ginjal. Menghindari gagal ginjal juga dan cukup arah
istirahat. Bagi penderita kencing manis, hipertensi, dan batu ginjal penting
meningkatkan pola hidup sehatnya karena pasien ini prevalensinya mengalami
gagal ginjal.--
No comments:
Post a Comment